Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung Yanuar Irawan, prihatin atas masih terisolasinya akses jalan di wilayah Way Haru, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat.
Menurut Yanuar, ini adalah pekerjaan rumah (PR) besar bagi kepala daerah baik di Kabupaten Pesisir Barat maupun Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung yang baru.
Apalagi, baru-baru ini viral seorang Pratin (Kepala Desa) Bandar Dalam, Kecamatan Bengkunat, bernama Rudi Meilano harus ditandu dengan menggunakan sarung dan bambu karena sakit dan membutuhkan pertolongan medis.
Kepala Desa tersebut, ditandu oleh sejumlah warga dengan berjalan kaki sejauh 12 kilometer selama 6 jam karena wilayah tersebut tidak memiliki akses jalan roda empat.
Yanuar menyatakan bahwa masalah keterisolasian tersebut telah berlangsung lama dan belum menemukan solusi konkret. Pembangunan akses jalan terkendala perizinan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, terutama karena wilayah tersebut berbatasan dengan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
“Wilayah Way Haru secara historis sudah ada sebelum kawasan hutan TNBBS. Masalah ini sudah terjadi berulang, dan selalu terkendala pada izin dari pemerintah pusat,” ujar Yanuar, Selasa (22/4/2025)
Politisi PDIP ini menjelaskan, izin sebelumnya sempat diberikan, namun terbatas untuk pembangunan jalan patroli.
“Tetapi ada hambatan lain sehingga belum bisa direalisasikan. Ini akar masalah yang belum terselesaikan,” jelasnya.
Yanuar menambahkan, pembangunan infrastruktur di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terpencil) termasuk Way Haru sudah menjadi bagian dari komitmen Gbernur Rahmat Mirzani Djausal dan Wagub Jihan Nurlela.
Sebagai Anggota DPRD Lampung dari Daerah Pemilihan 4 Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat, Yanuar berkomitmen untuk terus mendorong percepatan pembangunan jalan di wilayah Way Haru.
“Saya asli orang sana. Tentu saya akan berusaha semaksimal mungkin agar pembangunan ini bisa terealisasi, karena infrastruktur ini sangat mendesak,” pungkasnya
Post a Comment