WAY LIMA (UNDERCOVER) - Proyek pembangunan rabat beton,yang bersumber dari Dana Desa Anggaran Tahun 2024 yang terletak didusun kebon pisang,Desa Banjar Negeri,Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, diduga meninggalkan Luka yang mendalam bagi Umaidi penjual jasa yang menyewakan mesin molen Cor kepada Pemerintahan Desa (Pemdes) Banjar Negeri,Kecamatan Way Lima,Kabupaten Pesawaran,Provinsi Lampung. Minggu 06/04/2025.
Meresfon keluhan Umaidi,awak media mencoba menelisik keabsahan kronologis dilapangan. Umaidi menuturkan,berawal terjadinya transaksi/kesepakatan diantara Kaur Pembangunan Joni, dan Umaidi harga sewa mesin molen cor Rp.250.000 X 4 hari = Rp.1250.000,dan baru di Dp Rp.500.000,pada tanggal 10-Desember-2024, Umaidi menambahkan,ketika pekerjaan tersebut sudah selesai,mesin molen Cor sudah kembali,yang bersangkutan Kaur Pembangunan Joni red disaat ditagih soal kekurangan Sewa mesin molen Cor Rp.700.000, malah balik menghujat/Intervensi Umaidi yang dikirim melalui rekaman pesan suara Via Wats-Ap :
1.) Kan sudah saya bilangin bg saya ini pusing juga,nanti kalau sudah ada saya bayar,kalau gak percaya kesini kamu ambil apa saja barang yang ada dirumah saya,mau motorku atau,sertifikat rumahku sebagai jaminan terserah ambil kamu kesini.
2.) Bilangin sama Rizal anak buahmu,jangan ngancem-ngancem saya mau nemuin kepala Desa Zel Gusrial lah,mau gimana lah percuma,saya selaku penanggung jawabnya,sampaikan dengan Rizal ya.
3.) Kalau bicara tanggung jawab saya pasti tanggung jawab,tapi kalau bicara pusing,saya ini lebih pusing.
4.) Yang pekerja bertanya sisa upah,kalian juga nanya,wajar sih karena hak kalian,tetapi kalau mau dipertanyakan terus pusing kepala saya banting sekalian Hp ini,Tandas Joni mengakhiri pesan suaranya.
Kaur Pembangunan Joni,ketika dihubungi melalui Fia Telfon,meminta tenggang waktu,dengan alasan Alokasi Dana Desa (ADD) sumber Siltap/Gaji aparatur Desa Banjar Negeri belum turun/Cair,tolong bersabar,ujarnya melalui fia telfon.
Mirisnya,ketika Info ADD sudah cair diawal masuk puasa Ramadhon,nomor kontak yang bersangkutan sudah jarang aktif,bahkan ketika aktif pun tidak pernah mau diangkat,pesan Wats-Ap pun tidak pernah dibalas,bahkan didatangi kerumah pribadinya pun yang bersangkutan (Joni red) selalu tidak ada dirumah,anak gadisnya pun mengaku tidak mengetahui posisi keberadaan ayah nya (Joni red)
Berbeda dengan Statement Kepala Desa (Kades ) Zel Gusrial menuturkan,ya benar molen tersebut memang disewa disaat mengerjakan pembangunan Rabat Beton didusun kebon pisang,akan tetapi terkait ongkos Sewa mesin molen Cor nya itu semua sudah saya bayar Kes/lunas 6.hari melalui Kaur Pembangunan Joni,ada pun terkait masih tersisa hutang saya tidak tahu,silahkan tagih langsung sama yang bersangkutan,tandasnya.
Camat Way lima Iskapi,ketika dikonfirmasi menuturkan,coba temu lagi kepala Desanya,toh kekurangannya tersisa sedikit Rp.700.000, nanti kalau sampai ditayangkan beritanya kan gak seenakan, dan lumayan ribet tandasnya.
Hingga ditayangkan nya berita ini baik nomor kontak Kades Zel Gusrial,dan Kaur Pembangunan Joni sulit dikonfirmasi.
Umaidi berharap kepada Camat Way Lima Iskapi,dan pihak Inspektorat khususnya Inspektur Singgih Pebriantoro agar segera menegur pemerintahan desa (Pemdes ) Banjar Negri,guna pembelajaran terhadap desa-desa lain,agar kejadian yang serupa tidak pula terjadi didesa-desa lain.
Jika memang yang terkait tidak pula ada Etikad baik,maka Umaidi siap melaporkan kejadian tersebut ke ranah hukum.
Post a Comment