Pesawaran, 2 Maret 2025 - Usman hendrawan, seorang aktivis 98 (SMID-PRD),Berasal dari Marga Punduh, Pesawaran yang juga sejawat dengan Agus Jabo Wamen sosial,Faisol Reza Wamen industri,Andi Arif Komisaris PLN memberikan pernyataan menyoroti pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pilkada Pesawaran, yang menurutnya disebabkan oleh kelalaian pihak KPU dan Bawaslu. Ia menekankan bahwa tindakan kedua lembaga tersebut, terutama dalam meloloskan Aris Sandi berkali-kali meskipun terdapat dugaan pelanggaran, telah merugikan negara dan rakyat.
Dalam wawancaranya, Usman menyatakan, “KPU dan Bawaslu seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga integritas pemilu. Namun, dengan terus meloloskan Aris Sandi yang menyimpan banyak kontroversi, mereka menunjukkan ketidak seriusan dalam menjalankan tugas. Ini jelas mencederai kepercayaan publik terhadap sistem demokrasi kita.”
Usman juga menyoroti dampak dari kelalaian ini, yang tidak hanya memengaruhi hasil pemilu tetapi juga menciptakan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. “Ketidakadilan dalam proses pemilihan adalah sebuah ancaman bagi legimitasi demokrasi. Rakyat berhak atas pemilu yang jujur dan transparan, tanpa intervensi atau kebocoran sistem yang merugikan mereka,” tambahnya.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih aktif dalam memantau pelaksanaan PSU dan meminta KPU serta Bawaslu untuk bertanggung jawab penuh atas keputusan yang mereka buat. Menurut Usman, penegakan hukum yang tegas terhadap setiap pelanggaran adalah hal yang wajib agar kepercayaan rakyat dapat terbangun kembali.
“Jika kita ingin melihat masa depan yang lebih baik, maka seluruh elemen harus bekerja sama untuk memastikan proses demokrasi berjalan dengan adil. Kesalahan yang telah terjadi harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” tutup Usman.
Post a Comment