
Jakarta – Efisiensi anggaran kerap menjadi perbincangan hangat di berbagai sektor, tak terkecuali dalam industri event yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Pengurangan biaya yang tidak terarah bisa berdampak buruk terhadap ekosistem industri ini, mulai dari penyelenggara hingga pekerja di sektor terkait.
Menyadari tantangan tersebut, Backstagers Indonesia, sebuah organisasi yang menaungi para profesional di bidang event, menegaskan perlunya pendekatan yang lebih strategis dalam perencanaan anggaran agar penghematan tidak mengorbankan kualitas dan keberlanjutan industri.
Pernyataan ini disampaikan dalam acara pelantikan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan 24 DPD Backstagers Indonesia, yang berlangsung di Pos Bloc, Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh 361 anggota, yang terdiri dari berbagai pelaku industri event, termasuk event organizer, penyedia jasa produksi, serta pekerja kreatif yang berkontribusi dalam penyelenggaraan acara berskala nasional maupun internasional.
Event: Bukan Sekadar Pengeluaran, tetapi Investasi Ekonomi
Dalam pidato pelantikannya, Ketua Umum Backstagers Indonesia, Andro Romana, menekankan bahwa event bukan sekadar biaya yang harus ditekan, tetapi merupakan investasi strategis yang dapat memberikan dampak luas terhadap sektor lainnya.
“Industri event berperan penting dalam perputaran ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong aktivitas di berbagai sektor, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga industri kreatif lainnya.
Jika kebijakan anggaran hanya berfokus pada pemotongan biaya tanpa mempertimbangkan dampaknya, maka kita bisa kehilangan banyak peluang ekonomi,” ujar Andro dalam sambutannya.
Menurutnya, kebijakan efisiensi yang tidak mempertimbangkan keberlanjutan bisa merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peran Backstagers Indonesia dalam mengawal regulasi dan kebijakan anggaran terkait industri event, agar efisiensi yang dilakukan tetap menjaga keseimbangan antara penghematan dan dampak ekonomi yang dihasilkan.
Langkah Strategis: Kolaborasi dengan Lembaga Akademik
Sebagai langkah konkret dalam memperjuangkan keberlanjutan industri event, Backstagers Indonesia menggandeng Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI). Kerja sama ini bertujuan untuk melakukan penelitian mendalam mengenai dampak ekonomi dari industri event terhadap perekonomian nasional.
“Kami ingin memastikan bahwa kebijakan yang diambil berbasis data dan kajian akademik yang valid. Dengan adanya penelitian ini, kita dapat menunjukkan angka konkret mengenai kontribusi industri event terhadap perekonomian, sehingga regulasi yang diterapkan tidak hanya berorientasi pada efisiensi, tetapi juga pertumbuhan sektor ini,” tambah Andro.
Riset ini akan mencakup berbagai aspek, termasuk dampak langsung terhadap sektor tenaga kerja, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), serta multiplier effect yang dihasilkan dari penyelenggaraan event skala besar. Dengan pendekatan berbasis riset ini, diharapkan industri event dapat memperoleh perhatian lebih dari pemangku kebijakan.
Dukungan dari Pemerintah: Komitmen untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Event
Langkah yang diambil oleh Backstagers Indonesia mendapat sambutan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan industri event.
“Industri event adalah bagian penting dari ekosistem ekonomi kreatif Indonesia. Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, kita bisa menciptakan regulasi yang lebih berpihak dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional,” ujar Teuku Riefky.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah sedang merumuskan berbagai kebijakan yang lebih adaptif dalam mendukung pertumbuhan industri event, termasuk insentif bagi penyelenggara acara yang berkontribusi terhadap promosi pariwisata dan perekonomian daerah.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Meski upaya efisiensi anggaran sering kali menjadi kendala dalam industri event, Backstagers Indonesia optimistis bahwa melalui pendekatan yang berbasis riset dan kerja sama yang erat dengan pemerintah, regulasi yang diterapkan bisa lebih berpihak kepada pelaku industri.
Di sisi lain, tantangan yang dihadapi tidak hanya terbatas pada aspek anggaran, tetapi juga pada peningkatan standar profesionalisme di industri event itu sendiri. Oleh karena itu, Backstagers Indonesia juga berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan sertifikasi kepada para anggotanya, guna memastikan bahwa kualitas event yang diselenggarakan tetap tinggi, meskipun ada tantangan efisiensi anggaran.
Efisiensi anggaran memang menjadi tantangan bagi industri event, tetapi bukan berarti harus mengorbankan kualitas dan keberlanjutan sektor ini. Dengan langkah strategis yang melibatkan riset akademik dan kolaborasi dengan pemerintah, Backstagers Indonesia bertekad untuk memastikan bahwa industri event tetap tumbuh dan memberikan manfaat luas bagi perekonomian nasional.
Di tengah berbagai tantangan yang ada, semangat kolaborasi dan inovasi menjadi kunci utama agar industri event tetap relevan dan berkembang di masa depan.
Post a Comment