
Lampung Selatan, - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung Selatan akan mendorong usulan bantuan biaya tanam untuk para petani Kecamatan Palas yang terancam gagal panen akibat lahan sawah nya terendam banjir.
Hal ini dikatakan Ketua Komisi II DPRD Lamsel Saiful Azumar pada media ini, Selasa (18/2/2025).
Saiful Azumar menerangkan anggaran bantuan biaya tanam untuk para petani dari pemerintah kabupaten lampung tidak ada. Namun pihaknya akan mendorong usulan biaya tanam ini ke dinas terkait.
“Kalau untuk anggaran pengganti biaya tanam, itu tidak ada. Paling yang ada dari dinas bantuan benih padi. Untuk lebih jelasnya, kita (Komisi II DPRD_red) akan tanya dulu ke dinas pertanian (Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan_red). Nanti kita akan panggil dinas supaya apa yang diharapkan para petani bisa langsung dibantu dan diselesaikan, “terang Ketua Komisi II.
Prihal klaim asuransi petani, kata Saiful, itu langsung dengan pihak asuransi dan dinas terkait yang bisa mendesaknya.
“Kita (Komisi II DPRD_red)
akan koordinasi dengan (DTPHBun_red) Lampung Selatan untuk membantu para petani yang lahan sawah nya terkena banjir untuk biaya tanam dan lainnya. Intinya kita (Komisi II DPRD_red) hadir untuk membantu masyarakat. Untuk keterlambatan klaim asuransi jesindo, dinas yang berhak mendesaknya. Intinya, Kita akan melakukan hearing,” jelas Saiful Azumar memungkasi.
Sebelumnya, Alpani Joeando mewakili para petani Kecamatan Palas Lampung Selatan yang sawah nya terdampak banjir telah menyampaikan permohonan bantuan dana operasional atau biaya tanam kepada Pj. Sekdakab Lampung Selatan, Intji Indriati ketika meninjau tanggul yang jebol di area persawahan sekitar Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas, Lamsel, Selasa (11/2025).
“Saya mewakili para petani, sawah saya di Desa Bandanhurip padi nya tenggelam. Untuk mendukung program pemerintah pusat, permasalahannya sekarang ini ada gak bantuan dana untuk tanam kembali khususnya untuk petani di Desa Palas Aji, Palas Pasemah, Mekar Mulya dan Bandan Hurip yang diperkirakan kurang lebih 4000 hektar, “ungkap Joe kepada Sekdakab lamsel.
Untuk lahan satu perempat hektar, kata Joe, biaya bajak Rp.450.000., biaya tanam Rp 450
Bibit 1 kampil Rp100.000.
Obat-obatan Rp500.000. Pupuk 2 kwintal Rp550.000. Jika ditotal biaya operasional sekali tanam jumlahnya Rp.2.050.000 (dua juta lima puluh ribu rupiah.
“Karena kami para petani ini gak cuma dua tiga kali betanam bahkan sudah mau ke enam kali selama musim ini bertanam dimusim rendeng (musim hujan_red). Istilahnya, kami sudah gak punya modal lagi untuk bertanam. Jadi, untuk mendukung ketahanan pangan, kami butuh bantuan itu (bantuan biaya_red). Ini aspirasi kami para petani palas, mohon dibantu, “harapnya.
Post a Comment