Jakarta, 9 Desember 2024 - Presiden Prabowo Subianto dikabarkan secara tersirat mengajak Presiden ke-7 Joko Widodo untuk bergabung ke Partai Gerindra. Hal ini diungkapkan oleh Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, usai pertemuan antara Prabowo dan Jokowi pada Jumat malam, 6 Desember 2024.
uzani menyebutkan bahwa Prabowo tidak secara spesifik meminta Jokowi untuk menjadi kader Partai Gerindra. Namun, ia menegaskan bahwa partainya terbuka untuk menerima sosok seperti Jokowi yang memiliki jasa besar dan pengaruh signifikan di dunia politik nasional.
"Ya secara spesifik enggak. Cuma prinsipnya kan kalau Gerindra adalah partai terbuka. Partai terbuka itu artinya kita terbuka dengan, jangankan orang dengan sekaliber Pak Jokowi sebagai mantan presiden yang memiliki jasa dan ketokohan yang semua orang sudah mengakui," ujarnya.
Muzani menambahkan bahwa keputusan Jokowi untuk bergabung ke Gerindra sepenuhnya tergantung pada pilihan dari Jokowi sendiri. Selain itu, ia menyebutkan bahwa partainya akan mengadakan Kongres Gerindra pada Februari 2025 mendatang. Namun, belum diketahui apakah Jokowi akan diumumkan sebagai kader partai pada momen tersebut.
Sementara itu, sebelumnya Jokowi resmi dipecat oleh PDI Perjuangan. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menyampaikan bahwa Jokowi dan keluarganya sudah tidak lagi menjadi bagian dari partai berlambang banteng tersebut.
"Saya tegaskan kembali, Bapak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan," kata Hasto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP.
Hasto menjelaskan bahwa kebijakan dan praktik politik yang diperjuangkan oleh PDIP sudah tidak sejalan dengan cita-cita awal partai yang sudah dibangun sejak era Bung Karno dan PNI. Dengan pemecatan ini, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution juga tidak lagi menjadi anggota PDIP.
Hasto juga menyoroti proses politik yang melibatkan konflik konstitusi, di mana Jokowi mendukung pencalonan Gibran dan Bobby oleh partai politik lain, yang kemudian mempengaruhi keanggotaan mereka di PDIP.
"Maka pada saat itu juga ketika konstitusi saja dikebiri maka otomatis status seluruh kelekatan keanggotaan yang berkaitan dengan PDI Perjuangan sudah dinyatakan berakhir," tegas Hasto.
Kondisi ini membuka peluang bagi Partai Gerindra untuk memanfaatkan kedekatan Prabowo Subianto dengan Jokowi. Gerindra berharap dapat menyambut Jokowi, tetapi keputusan akhir berada di tangan mantan presiden tersebut.(*)
Post a Comment