Kasus Pembacokan Siswa SMP di Bandar Lampung: 3 Orang Jadi Tersangka, 2 Lagi Masih Diburu



Bandar Lampung — Polresta Bandar Lampung menangkap enam orang yang terlibat pembacokan siswa SMP, Fredi Saputra di Jalan Dokter Harun 1 beberapa waktu lalu.

Dari 6 orang yang ditangkap, tiga ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah MRP (14), IS alias Bagong (15), dan CSG (15), warga Tanjung Karang Timur.

Tiga orang lainnya yaitu RAP (16), MOP (15), dan MAP (15) dipulangkan ke orang tua mereka karena tidak terlibat secara langsung.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol M. Hendrik Apriliyanto mengatakan motif di balik aksi pembacokan itu adalah dendam pribadi antara kelompok korban dan tersangka.



“Namun untuk lebih jelasnya, kami masih mendalami penyelidikan,” ujar Kompol M Hendrik dalam konferensi pers, Jumat (20/12/2024).

Kompol Hendrik menjelaskan peran masing-masing tersangka dalam insiden tersebut. Pelaku MRP membawa parang yang digunakan dalam pengeroyokan.

IS alias Bagong membawa pisau untuk menyerang dan CSG bertugas mengumpulkan kelompok untuk melakukan penyerangan dan membawa celurit.

Saat ini, polisi masih mengejar dua pelaku utama yang buron, yaitu AB alias Otoy (17) dan STP alias Mbot (17).

“Tiga orang dipulangkan karena tidak terlibat secara langsung dalam aksi tersebut. Kami juga masih mengejar dua pelaku yang buron, yaitu AB dan STP,” jelasnya.

Kedua pelaku yang masih buron adalah pelaku utama yang menyabet korban hingga meninggal dunia. Ia pun mengimbau untuk menyerahkan diri.

“Untuk para keluarga pelaku yang masih buron, kami harap segera menyerahkan diri,” kata Hendrik.

Dalam penyelidikan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sebilah pedang panjang, sebilah pisau dan rekaman CCTV dari lokasi kejadian.

Sebelumnya diberitakan Fredi Saputra (15), pelajar SMP di Bandar Lampung, tewas dibacok di Jalan Dokter Harun 1, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Rabu (18/12/2024).

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari saat sekelompok pemuda bersenjata tajam menyerang korban dan teman-temannya.

Korban yang mengalami luka bacok di dada sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Kasus ini diharapkan menjadi peringatan bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka.

“Kami meminta masyarakat untuk aktif mengawasi anak-anak agar tidak terjerumus dalam tindakan kriminal,” tutupnya. (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post