Teknokra Unila Gelar Nobar dan Diskusi Publik Debat Pilgub Lampung 2024


Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) akan menggelar acara Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi Publik dalam rangka menyambut Debat perdana Pilgub Lampung.

Acara ini akan berlangsung di Lamban Akas HMI, Kemiling, Bandar Lampung, pada Minggu (13/10) besok.

Acara ini terbuka untuk umum dan mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk lembaga mahasiswa, organisasi non-pemerintah (NGO), serta partai politik.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Kapuslitbang) Teknokra, Neza Puspita Tarigan mengungkapkan bahwa acara ini dilatarbelakangi oleh keinginan bersama untuk mengkaji gagasan masing-masing pasangan calon (paslon) secara mendalam.

"Kami ingin menyediakan wadah bagi masyarakat Lampung untuk bersama-sama menyaksikan dan memahami proses politik yang sedang berlangsung," katanya, Sabtu (12/10).

Panitia juga menyediakan akses melalui live streaming di akun Instagram resmi Teknokra Unila bagi masyarakat yang tidak dapat hadir secara langsung.

Pemimpin Umum Teknokra Revina Azzahra juga menjelaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah mendorong transparansi dan akuntabilitas calon pemimpin.

"Dengan menonton dan berdiskusi tentang debat secara terbuka, masyarakat dapat menilai kualitas calon pemimpin secara objektif, sehingga proses pemilihan menjadi lebih transparan," tuturnya.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Teknokra, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Lampung, dan Komunitas Panal Dinamis.

Narasumber yang akan hadir adalah Pengamat politik dan dosen Unila Budi Harjo, perwakilan tim pemenangan paslon nomor urut 01 Arinal Djunaidi dan Sutono, Watoni Noerdin dan perwakilan tim pemenangan paslon nomor urut 02 Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela, Amelia Nanda.

Revina juga menambahkan bawah ia berharap kegiatan ini dapat memberikan ruang kepada masyarakat untuk lebih memahami para kandidat, sehingga dapat membuat keputusan yang bijak di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 27 November mendatang.

"Melalui diskusi publik, masyarakat dapat memahami lebih jelas visi, misi, dan program kerja calon pemimpin daerah serta membandingkan antara calon satu dengan yang lain," pungkasnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post