Ketua Koperasi Ngeles, Ajak Pensiunan Guru Sama-sama Tagih Nasabah

Bandar Lampung, - Kasus Koperasi Betik Gawi jauh dari selesai. Terkesan Ketua Koperasi Joko Purwanto buang badan alias ngeles. Diketahui Joko adalah Kepala Sekolah SDN 2 Rawa Laut Bandar Lampung, yang selama ini dikenal publik sebagai "SD Teladan".


Hal itu diungkap oleh koordinator 272 guru pensiun di Koperasi Betik Gawi Binaaan Dinas Pendidikan Kota Bandarlampung, Azimah.

Ia katakan, kesimpulan yang diusulkan oleh ketua pada pertemuan itu ialah mengajak kepada pihaknya untuk membantu menagih uang yang sudah dipinjamkan. Oleh karena itu, Joko meminta pihak dari tim Azimah untuk ikut membantu mendampingi, menegur pihak yang masih mempunya sangkutan ke lapangan.

Azimah selaku ketua koordinator, mengatakan pada saat bertemu dengan Joko selaku ketua Koperasi Betik Gawi, kelihatan hasilnya nihil uang mereka akan dikembalikan. Nilainya pun fantastis, mencapai miliaran rupiah.

"Pak Joko menyerahkan beberapa data yang berhutang di koperasi, dipinjam sebelum pensiun. Namun, setelah pensiun uang itu tidak dibayarkan, ada yang 50 sampai 100 juta perorangan," ungkapnya.

"Kami hari ini di koperasi Betik Gawi bertemu dengan pak Joko membahas terkait permasalahan kami, namun, belum ada keliatan bahwa uang kami akan dicairkan, karena pak Joko hanya memberikan data-data utang piutang orang-orang yang belum bayar," ujar Azimah.

Azimah jelaskan bahwa Joko nanti mungkin akan menugaskan mereka beberapa orang, agar ikut menagih kepada yang punya hutang serta didampingi pihak koperasi.

Kesimpulan dari pertemuan itu, Azimah jelaskan bahwa sementara usulan itu akan diikuti oleh pihaknya, namun, dengan syarat jika dalam beberapa hari mereka turun yang bersangkutan tidak ingin membayar, maka permasalahan ini akan dibawa ke pihak berwajib (Kepolisian).

"Karena hutang ini sudah sangat lama, mereka masih tugas sampai masa pensiun belum juga dibayarkan. Utang itu bukan sedikit mas, paling kecil 50 juta hingga miliaran dan ada juga yang masih terselubung," bebernya.

Disisi lain, Azimah juga mempertanyakan, kenapa uang itu tidak ditagih sampai mereka pensiun.

"Kemana para pengurusnya, kenapa saat mereka pensiun uang itu tidak ditagih," tegasnya.

Maka dari itu, pihaknya belum yakin bahwa data yang ditunjukkan oleh Joko saat pertemuan merupakan semua catatan yang belum bayar. Sebab, tulisannya burem, tidak terbaca.

"Saya melihat itu mungkin data lama, sedangkan, yang ditunjukkan pak joko tadi sekitar 1,6 miliar, tidak sesuai dengan 6 Miliar uang 272 guru pensiun, kemana sisanya uang itu," terangnya.

Sebelumnya, 272 Guru pensiun di Bandar Lampung demo di Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung minta haknya yang ada di Koperasi Betik Gawi mencapai 6 Miliar lebih dikembalikan, namun hingga sekarang uang itu belum bisa terbayarkan oleh Koperasi Betik Gawi.

Post a Comment

Previous Post Next Post