Erick Ungkap Lonjakan Ekspor Mineral Usai Hilirisasi Tembus Rp 607 Triliun


Menteri 


JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan keuntungan Indonesia dari agenda hilirisasi yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hari ini Jokowi baru saja meresmikan produksi perdana dua smelter tembaga sebagai langkah lebih lanjut dari hilirisasi mineral.

Menurut Erick, saat Jokowi memulai hilirisasi dengan memberikan nilai tambah nikel, nilai ekspor komoditas itu meningkat tajam. Dari awalnya maksimal cuma US$ 1-2 miliar atau sekitar Rp 15,1-30 triliun, kini meningkat sampai US$ 40 miliar atau sekitar Rp 607,8 triliun (kurs Rp 15.159).

Bukan tidak mungkin keuntungan serupa bisa dirasakan setelah hilirisasi tembaga dilakukan.

Adapun dua smelter tembaga yang baru diresmikan produksinya oleh Jokowi adalah milik PT Amman Mineral dan PT Freeport Indonesia.

“Hari ini setelah nikel, beliau dorong kembali untuk yang namanya emas dan tembaga. Ini juga bisa terjadi seperti nikel, yang dulu mungkin hanya US$ 1-2 miliar sekarang sampai US$ 40 miliar. Ini luar biasa,” ujar Erick saat memberi sambutan dalam peresmian produksi pertama smelter Freeport, Senin (23/9/2024).

Pria yang menjadi Ketua Umum PSSI itu juga bilang Jokowi sudah merencanakan satu komoditas baru untuk dihilirisasi, yaitu selenium. Ini bisa digunakan untuk membuat semikonduktor.

“Belum di situ tadi di pesawat beliau sudah bisik-bisik, bahwa semikonduktor adalah industri baru ke depan buat Indonesia. Karena bahan bakunya selenium juga ada di sini,” ungkap Erick.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sebagaimana diketahui, selama ini Jokowi sudah melakukan beberapa hilirisasi komoditas. Mulai dari nikel, tembaga, hingga bauksit.

Komoditas-komoditas itu dilarang untuk diekspor mentah-mentah. Sebagai gantinya, pelaku usaha diwajibkan membuat smelter pengolahan dan memberikan nilai tambah pada nikel hingga bauksit baru bisa melakukan ekspor.

Post a Comment

Previous Post Next Post