PDIP soal Survei Bobby Tinggi di Sumut: Dinamis, Bisa Jadi Penggiringan Opini



Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menanggapi hasil survei LSI terkait Pilgub Sumut 2024. Hasilnya, Bobby Nasution, yang merupakan eks kader PDIP unggul cukup telak dari calon lainnya.

Edy Rahmayadi, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Nikson Nababan kader PDIP masuk dalam bursa. Namun elektabilitasnya kalah dari Bobby.

Djarot yang perah maju di Pilgub Sumut ini mengapresiasi survei LSI. Namun, ia mempertanyakan siapa yang membiayai survei ini.

"Kami menerima hasil survei gratis saya tidak tahu siapa yang membiayai? Tapi lumayan tanpa kita mengeluarkan duit karena survei itu bagi kami itu bukan sebagai patokan tapi hanya sebagai pengetahuan atau pemetaan sesaat," kata Djarot dalam paparan virtual, Minggu (28/7).

PerbesarElektabilitas Pilgub Sumut survei LSI. Foto: LSI

PerbesarElektabilitas Pilgub Sumut survei LSI. Foto: LSI


Djarot mengatakan, hasil survei masih dinamis di Sumut. Ia menyebut Pilkada masih lama sehingga masih ada waktu bagi calon untuk mendongkrak elektabilitas.

"Bagaimana pun juga hasil survei sangat bersifat dinamis apalagi itu diadakan jauh dari dari tanggal pelaksanaan Pilkada 27 November. Jadi semuanya bisa memungkinkan terjadi," jelas dia.

Djarot mengatakan, tidak mudah melakukan survei di Sumut. Pemicunya, akibat wilayah yang luas sehingga berdampak pada biaya. Meski begitu, ia menghargai survei dari LSI ini.

"Saya tidak tahu apakah ini dari dana sendiri untuk mengadakan survei atau ada pihak sponsor yang membiayai. Kalau survei di Sumatera Utara itu saya tahu biayanya sangat luas sehingga membutuhkan dana yang tidak sedikit," kata Djarot.

"Saya sampaikan survei pemetaan sesaat bukan menjadi patokan utama untuk saat ini karena sangat dinamis. Ini bisa digunakan oleh siapa pun juga dalam rangka untuk mengkonkrit atau meng-hybrid calon-calon tertentu sehingga survei bisa digunakan juga oleh seseorang sebagai penggiringan opini," tambah dia.


Lebih jauh, Djarot mengatakan berdasarkan survei LSI ini masih ada 70,7 persen masyarakat belum menentukan pilihan. Oleh sebab itu, PDIP tidak akan ambil pusing dengan hasil ini.

"Makanya ini masih prasurvei awal dan kemungkinan bisa terjadi betul yang menarik di Sumatra Utara. Masyarakat itu bisa merubah pilihan atau menentukan pilihan beberapa hari menjelang pencoblosan itu besar itu lebih dari 38% jadi ini yang perlu diwaspadai di titik ini," kata Djarot.

Post a Comment

Previous Post Next Post