BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal mengklaim telah menunaikan 33 janjinya selama menjabat Gubernur Lampung pada periode 2019-2024. Ke-33 janji itu dituangkan dalam visi, misi, dan 33 agenda kerja utama Gubernur.
Hal itu disampaikan Arinal Djunaidi saat memaparkan selama satu jam Refleksi Akhir Tahun 2023, di Hotel Novotel Bandar Lampung, Senin (18/12/2023). Pada kesempatan itu Arinal menyampaikan beberapa capaian makro dan mikro ekomomi Lampung sejak dia memimpin bersama Wakil Gubernur Chusnunia Chalim.
Refleksi Akhir Tahun 2023 merupakan penjelasan resmi atas kerja yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung. Hal ini guna mewujudkan target kinerja dan 33 janji kerja dalam bingkai pilar pembangunan selama 2019--2023.
Arinal menyebutkan, di era kepemimpinannya Lampung tidak lagi memiliki hutang ke pihak manapun, sehingga masuk 10 provinsi di Tanah Air yang tergolong mandiri. Kemudian, tak ada desa lagi di Lampung berstatus miskin. "Namun bukan berarti tidak ada orang miskin di desa tersebut," kata Arinal.
Dalam beberapa kali kesempatan di sela-sela pemaparan, Arinal bahkan menyebutkan dia tak lagi punya hutang janji, karena ke-33 janji itu telah dia laksanakan. Sebagai bukti keberhasilan pembangunan tersebut, sejak Juni 2019 hingga kini, kinerja Gubernur Lampung memperoleh apresiasi dan meraih 140 penghargaan, baik dari Pemerintah Pusat maupun masyarakat. Kemudian, gelar doktor honoris causa bidang ekonomi yang dia dapat dari Universitas Lampung.
Gubernur Arinal dalam paparannya menyampaikan pembangunan Provinsi Lampung selama kurun waktu empat tahun lebih, sejak akhir 2019 hingga kini, menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan. Walaupun dihadapkan pada pandemi Covid-19 di 2020 yang sangat mengkhawatirkan. Sehingga kebijakan pembatasan sosial masyarakat telah berdampak pada melambatnya pergerakan ekonomi di seluruh dunia, sehingga pertumbuhan ekonomi mengalami konstraksi.
"Namun demikian pada akhir 2021, perekonomian daerah dengan upaya kita bersama mampu bangkit perlahan, menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif, terutama karena kontribusi sektor pertanian yang tidak banyak terdampak pandemi dan perkembangan sektor teknologi informasi yang sangat cepat," ujar Arinal.
Selanjutnya, pada 2022 dan 2023, kinerja pembangunan ekonomi, sosial, infrastruktur, dan lingkungan terus membaik dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pada Pilar Ekonomi, Gubernur Arinal menerangkan perekonomian Provinsi Lampung tidak hanya tumbuh dengan baik setelah pandemi Covid-19. Tetapi pertumbuhan tersebut memberikan dampak pada pengurangan kemiskinan, penurunan indeks gini (ketimpangan pendapatan), pengurangan pengangguran, dan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat.
"Hal tersebut membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi Lampung merupakan pertumbuhan yang inklusif atau menciptakan pemerataan bagi sebagian besar masyarakat," jelas Arinal.
Ada pun pertumbuhan ekonomi 2023 pada triwulan III mencapai 4,27 persen (C to C) dan diproyeksikan pada akhir tahun 2023 mencapai 4,50 persen. Kemudian, sektor pertanian masih menjadi sektor basis dalam struktur perekonomian Provinsi Lampung dan masih terus tumbuh. Ini dibuktikan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung pada setiap Triwulan Kedua yaitu pada saat terjadi panen raya padi.
Tercatat pada Triwulan II Tahun 2022 perekonomian Lampung tumbuh sebesar 9,12 persen yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Nilai tukar petani (NTP) November 2023 sebesar 115,4 atau naik sebesar 11,1 poin dari 2022 membuktikan membaiknya pendapatan petani dari sektor pertanian.
Dalam meningkatkan sektor pertanian Lampung, Gubernur Arinal juga menginisiasi Program Kartu Petani Berjaya (KPB). KPB sebagai program unggulan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui aplikasi digital yang memuat kebutuhan petani dan dukungan yang dapat diberikan kepada petani terkait kebutuhan sarana dan prasarana pertanian seperti benih, pupuk, pembiayaan dan kelembagaan.
Pengembangan Industri Pengolahan, Ekonomi Kreatif, UMKM, dan Koperasi, Sinergi program menghasilkan jumlah UMKM yang terus meningkat mencapai 27,30% pada tahun 2022 dengan jenis produk yang semakin beragam dan indeks produksi juga meningkat.
Sektor yang juga menonjol di era kepemimpinanya, antara lain sektor pariwisata yang memiliki andil dalam keberhasilan pembangunan Provinsi Lampung selama 2023. Hal tersebut ditandai dengan capaian kunjungan wisatawan sebesar 10,26 uta hingga September 2023.
Angka kunjungan tersebut meningkat 123% dibandingkan tahun 2022. Menjadikan Provinsi Lampung sebagai daerah kunjungan wisata terbesar ketiga se-Sumatera, setelah Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Pada Pilar Sosial, Kinerja Pembangunan Pilar Sosial menunjukkan peningkatan, utamanya Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan hasil yang sangat baik yakni sebesar 2,91 poin dari 69,57 pada tahun 2019 menjadi 72,48 pada tahun 2023 dan saat ini IPM Provinsi Lampung telah mencapai kategori Tinggi.
Kemudian, Angka Kemiskinan membaik dengan penurunan 1,51 persen, dari 12,62 persen pada tahun 2019 menjadi 11,11 persen pada 2023 atau menurun sebanyak 92,99 ribu jiwa. Keberhasilan ini menempatkan Lampung menjadi 3 besar Provinsi dengan penurunan kemiskinan terbanyak tahun 2022.
Pembangunan ekonomi dan sosial tentunya tidak dapat dilepaskan dari dukungan infrastruktur dengan Agenda Kerja Infrastruktur Lampung Berjaya. Pada 2023 dilaksanakan Inpres Jalan Daerah untuk menangani 17 ruas jalan Provinsi dan Kabupaten/Kota sepanjang 104 KM, dimana lima ruas di antaranya merupakan jalan provinsi sepanjang 51,34 KM. Penanganan tersebut menyumbang peningkatan Kemantapan Jalan Provinsi sebesar 1,48%, sehingga mencapai 79,29% pada Tahun 2023.
Performa pembangunan hukum dan pemerintahan juga menjadi bagian penting bagi Pemerintah Provinsi Lampung. Keberhasilan agenda kerja Reformasi Birokrasi terlihat dari capaian Pemerintah Provinsi Lampung atas opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP); capaian Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) yang meningkat dari 3,02 pada tahun 2018 menjadi 3,199 pada 2023 serta capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) berada pada level 93,53 persen.
Bahkan Pemerintah Provinsi Lampung mendapat penghargaan dari KPK-RI sebagai Pemerintah Daerah yang berdedikasi Tinggi dalam Pemberantasan Korupsi. Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Provinsi Lampung pada tahun 2023 mendapatkan peringkat ke-1 (satu) di Sumatera dan mendapatkan peringkat keempat di Indonesia, dengan predikat BAIK (3,37).
Pada Pilar Lingkungan juga menunjukkan perkembangan yang sangat baik, Salah satunya yaitu Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca hingga mencapai 12,94% dan meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dari 2018 hingga 2023 sebesar 13,29 point. Indeks tahun 2023 sebesar 69,91 telah melebihi target yang ditetapkan oleh Kementerian LHK sebesar 69,09.
"Seluruh capaian penghargaan yang diperoleh merupakan hasil kerja keras penyelenggaraan Pemerintah Provinsi secara terencana dan terpadu melalui dukungan Pemerintah Pusat, dan kabupaten/kota serta seluruh stakeholders terkait, dan seluruh masyarakat Lampung," ujar Gubernur Arinal.
Di akhir paparannya, Gubernur Arinal mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi- tingginya kepada seluruh komponen masyarakat yang senantiasa mendukung dan terlibat aktif dalam pembangunan di Provinsi Lampung. Pada kegiatan tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyampaikan Outlook Perekonomian Provinsi Lampung. dan Kapolda Provinsi Lampung menyampaikan terkait persiapan pelaksanaan Pemilu Serentak 2024.
Kegiatan ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Provinsi Lampung, dan Bupati/Wali Kota se-Provinsi Lampung. Kemudian, pimpinan instansi Vertikal, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, perwakilan media massa, dan undangan lainnya. (***)
Post a Comment