Dampak Excavator, Merusak Infrastruktur Jalan Umum dan TPT JUT Petani Menjerit.

WAY KHILAU  - Akibat Excavator,yang sengaja dijalan kan melalui tempat yang bukan pada tempatnya,mengakibatkan banyak merusak sebagian Inspratruktur jalan yang sudah di hotmix,serta merusak Talut Penahan Tanah (TPT) disepanjang Jalan Usaha Tani (JUT) Akses jalan penghubung para petani ke areal persawahan,di Desa Tanjung Rejo,Kecamatan Way Khilau,Kabupaten Pesawaran,Provinsi Lampung.



Senin,23/10/2023.

Beberapa Tokoh amat menyayangkan ulah oknum pemilik Excavator,dan pemilik lahan perkebunan yang dialih fungsikan menjadi lahan persawahan menggunakan Excapator,tanpa ada kompromi/meminta izin.Miskan bersikap arogan memasuki alat berat (Excavator) melalui jalan yang tidak pada tempatnya,akibatnya merusak Inspratruktur sepanjang jalan hotmix,serta Talut Penahan Tanah (TPT) yang dilalui Excavator.

Misdi adik nya Miskan pemilik lokasi lahan berkilah tidak tau apa-apa ini yang punya lahan punya Miskan,yang punya bego ini orang gunung sari atau mana,gak tau orang mana,tapi yang masukin bego itu Miskan,saya hanyalah ngawal,nongkrong liat-liat aja,coba tanyain Sutija itu yang adeknya Miskan ujarnya sambil terbata-bata.

Sutija menuturkan,biaya sewanya Rp 500.000/jam segitu tarip untuk para petani disini karena biaya rentalnya ditambah solar 3 drijen terkadang 4 drijen,nilai Rupiahnya 1 drijen Rp 300.000 X 4 drijen = Rp.1.200.000 itu untuk minyak solarnya aja itu,belum biaya rental Rp.500.000,ditambah uang makan + rokok + upah Operator dan segala macam,saya hanya sekedar nungguin kan ketahuan sih pengeluaran ini itu berapa...?? Minyak habis berapa gitu loh,intinya saya hanya buruh harian lepas posisi saya dipercayakan nungguin disini karena lokasi disini punya kakak-kakak saya semua,yang bertanggung jawab masukin alat berat serta tanggung jawab segala macamnya ya pak Naryo lah intinya jika ada apa-apa penanggung jawabnya itu di pak Naryo,jika saya dipinta konfirmasi saya kurang faham gitu loh.

Berbeda pernyataan Bpk Naryo pemilik Excavator,Sebelum Excavator masuk kelokasi kami sudah sepakat,saudara Miskan lah yang mempertanggung jawabkan segala konsekwensinya terkait kerusakan jalan Inspratruktur yang dilalui Excavator baik itu besar kecilnya dampak kerusakan,sebab jalan tersebut Inspratruktur yang dibangun oleh pemerintah.Terkait biaya operasional Excavator,itu hanyalah Rp.200.000,bukan Rp.500.000 seperti yang dinyatakan Sutija adik nya Miskan.karena mereka yang menanggung membeli solar,uang makan,rokok,dan upah operator (Supir Excavator).

Tetapi jika mereka memberi biaya Operasionalnya Rp.500.000 maka mereka terima bersih,ya intinya saya faham lah ya mas kita sama-sama orang lapangan,kalau sebatas nyari pengganti rokok dan uang bensin ini saya kasih ujar Naryo mencoba menyuap awak media.









Post a Comment

Previous Post Next Post