Kembali terjadi lagi, carut marut penyelenggaraan pesta rakyat dan pameran keberhasilan pembangunan Pemprov Lampung yang diselenggarakan Apindo Lampung dua tahun ini: Lampung Fair atau LF 2022 dan Pekan Raya Lampung atau PRL 2023.
Saat penutupan acara tahun lalu, Kamis (10/11/2022), Sekretaris Apindo Lampung Yanuar Irawan mengakui banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyiapan penyelenggaraanya yang hanya 20 hari. Dia berjanji akan melaksanakan kegiatan lebih baik lagi kedepannya (2023).
Selain terkait penyelenggaraannya yang dikritisi media, target Gubernur Arinal Djunaidi perputaran uang Rp100 miliar dan 700 ribu pengunjung tak tercapai. Lampung Fair 2022 hanya mampu mengolah perputaran uang Rp20 miliar dengan jumlah pengunjung 70 ribu.
Ganti nama jadi Pekan Raya Lampung (PRL) 2023, Apindo kembali mendapatkan kepercayaan. Namun, awal-awal kegiatan, sebagian lampu padam sehingga ratusan pedagang (tenant) gigit jari.
PRL itu sendiri dibuka Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Jumat malam (6/10/2023). Kegiatan yang mengusung tema "Digitalisasi Perekonomian Menuju Lampung Berjaya" ini digelar selama 15 hari, mulai tanggal 6-21 Oktober 2023.
Media siber dan media sosial juga menyoroti "sepinya" pengunjung dan hanya ramai ketika ada pertunjukan artis. Belum lagi, sejumlah awak media telah kerja sama publikasi dan mengantongi idcard PRL tetap harus bayar karcis masuk.
Puncaknya, media yang konon dinilai ikut mengkritisisi carut-marut PRL dikeluarkan dari Whatsapp Grup Media PRL, yakni trabas.co (Bayu),mediapublika.com (Cholik), dan Bongkarpost.co.id. (Tika), dan undercoverchannel (Yudi Ceper).
"Tadi, Septa dari informasi.co baru keluar karena menganggap grupnya tidak bermanfaat," kata seorang pimred media siber di Grup Whatsapp Pimred Klub, Minggu (15/10/2023)"Mereka tidak gentle menerima kritikan dan tidak siap dikritik," ujar Pimred Bongkarpost itu. Dia mengecam cara-cara yang tidak elegan yang dilakukan panitia PRL 2023 yang tidak bijak mengeluarkan media dari WAG tanpa alasan jelas.
Wakil Ketua Bidang Bisnis Himpunan Media Kreator Siber Indonesia (M Kreasi) Bayumi Adinata meminta Pemprov Lampung melakukan evaluasi penyelenggaraan PRL. "Jangan berita bagus terus, giliran dikritik sesuai fakta di lapangan tidak terima," katanya.
Sebelumnya, selain soal lampu mati dan sepi pengunjung, viralnya video Kabag Kesbangpol Lampung Timur, Syahrul Syah yang diunggah oleh akun tiktok @Barakcodam yang harus bayar juga tiket masuk walau dirinya sudah menunjukan surat tugas.
Seorang pedagang bakso mengungkapkan jika dirinya kecewa terhadap pungutan terhadap para pedagang hingga Rp2 juta dalam kawasam PRL 2023. "Rambut gondrong, berkumis dan berjenggot dan pakai HT, ” katanya tentang sang penagih.
PANITIA PRL
Dikonfirmasi, Head Officer PRL Miko Periyando mengaku baru tahu soal adanya media yang dikeluarkan dari grup whatsapp panitia publikasi. "Saya sendiri baru tahu nih, coba nanti saya cek terlebih dahulu ya, apakah benar ada beberapa media yang dikeluarkan," katanya.
Miko mengaku tidak ada di Grup Whatsapp Media PRL tersebut. Dia juga mengatakan tidak benar adanya ketidaknyamanan tenant dan pengunjung terkait mati lampu. "Kalau mati lampu itu awalnya, tidak seterusnya," katanya.
Dibilang sepi, Miko balik bertanya sepinya seperti apa? "Kalau pengunjung datangnya sekitar pukul 15.00 WIB memang belum rame, tergantung pengunjung datangnya kalau malam dah pasti rame," ujarnya.
Tentang ramainya jika ada konser, dia juga membantahnya. "Semalam aja tidak ada konser rame,kan tidak ada artis nasional, jadi tidak benar lah PRL sepi pengunjung," pungkasnya.
Post a Comment