Beredar viral video perundungan yang diduga terjadi di sebuah SMP negeri di Kecamatan Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam video terlihat seorang siswa SMP yang tidak berdaya dirundung hingga dianiaya oleh temannya.
Video berdurasi 4 menit 15 detik memperlihatkan korban mengalami kekerasan mulai dari dipukul, diinjak hingga diseret badannya.
Aksi kekerasan tidak hanya dilakukan sekali, namun berulang kali yang mengakibatkan korban jatuh terseungkur di lapangan.
Korban sama sekali tidak melakukan perlawanan terhadap pelaku.
Sementara itu siswa lain yang berada di TKP terlihat ada yang hendak melerai, namun rupanya mereka juga diancam oleh pelaku apabila membela korban.
Ancaman itu rupanya membuat siswa lainnya takut dan membuat mereka hanya bisa menjadi penonton dalam aksi perundungan itu.
Menurut informasi yang TribunBanyumas.com himpun, pelaku dan korban diduga merupakan sesama siswa SMP negeri di Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap.
Belum diketahui secara pasti penyebab aksi perundungan itu.
Namun informasi terbaru, pelaku sudah dijemput oleh pihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hingga berita ini diturunkan TribunBanyumas.com masih terus mencari informasi dari pihak-pihak terkait.
Siswi SD di Gresik Alami Kebutaan
Siswi yang berinisial SA (8) mengalami kebutaan diduga karena mendapat kekerasan dari kakak kelasnya di sekolah.
Pihak keluarga mencoba mengajak korban mengungkap sosok pelaku yang telah mencolokkan tusuk pentol ke matanya.Dalam pembicaraan tersebut, korban mengaku pelaku kekerasan merupakan siswa kelas IV SD di Menganti, Gresik.
"Lek pas dianter ibu’e arek iku numpak sepeda motor (Biasanya dia diantar ke sekolah sama ibunya naik sepeda motor-red)," kata SA.
Video pengakuan SA yang mengungkapkan sosok pelaku itu sekarang ada di Komnas Perlindungan Anak dan penyidik Polres Gresik.
Ketua Komnas Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun mengatakan, sebenarnya dia ingin video bisa membantu kerja penyidik kepolisian.
Hanya saja, ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Dia mendengar banyak pihak yang mengintervensi keluarga SA agar kasus tersebut ditutup.
"Kan aneh ya belum ada pengumuman siapa pelaku tapi kasus sudah diproyeksikan damai," ucap Febri.
Febri membeberkan bukan kali pertama ini pihak keluarga SA menerima intervensi.
Post a Comment