LAMPUNG, - Dilansir Dari Helo Indonesia Lampung, Achmad Rico Julian menggelar konferensi pers. Selain menceritakan kembali kronologis peristiwa, Ketua Gerindra Kabupaten Pesawaran itu juga mengungkapkan sedikitnya lima keanehan saat terjadi keributan antara dirinya dengan empat pemuda dan satu pemudi di depan rumahnya, Minggu dini hari (17/9/2023), pukul 02.00 WIB.
Helo Indonesia Lampung merangkum lima keanehan yang diuraikan Rico pada konferensi persnya di Kantor Law Office Advocate and Legal Consultan, Jalan Tirtayasa, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandarlampung, Senin (18/9/2023), pukul 16.00 WIB, yakni:
1. Pemuda pertama beralasan lagi main bowling pakai batu di depan rumah Rico. Kok main bowling dini hari di depan rumah orang.
2. Pemuda kedua mengatakan hendak mengambil kelapa karena haus. Padahal, di dalam mobil, ada wanita yang mengaku tetangga sebelah rumah, kan tinggal pulang mengambil makan dan minum.
3. Ketika ditanya dimana pedang/parangnya, sang pemuda bilang tidak ada dan mengaku buka kelapa pakai gigi dan pohonnya juga ada di halaman rumah Rico.
4. Para pemuda melarang Rico dan warga menggeledah mobil untuk mencari parang yang terlihat via CCTV.
5. Pemuda ketiga mengatakan lagi menagih hutang.
"Kan gak masuk akal, ada perempuan, laki-laki jam 2 malam di depan rumah orang, bawa parang, mau main bowling," kata Achmad Rico Julia.
Rico mengaku melakukan tindakan untuk melindungi orangtuanya yang lagi sakit dan balitanya terhadap sejumlah pemuda/putri yang melakukan aktivitas mencurigakan bawa parang di depan rumahnya dini hari.
Sempat terjadi keributan, jawaban para pemuda berbelit-belit. "Malam itu juga, para pemuda yang diserahkan warga ke pihak kepolisian akhirnya boleh pulang atas seizin saya karena tak menyangka kasus ini bakal viral lalu saya dibilang melakukan penganiayaan, dalam keadaan mabuk, senpi ilegal, dan arogan," ujarnya.
"Jelas ini pencemaran nama baik, dan sudah saya laporkan, kita tunggu saja itikad baik dari mereka, damai itu lebih indah, namun kalau dari pihak mereka tidak mau berdamai ya sudah kita ikuti jalur hukum," jelasnya.
Kelima anak-anak muda itu adalah Yasirmanan (17), Diana Desy Masari (18), M. Basirulhaq (17), Leonardo Abimael (15), serta Oka Ernandha (21). "Awalnya saya tidak mau melaporkan peristiwa ini ke kepolisian, tapi setelah beredar berita yang tidak benar seolah-olah ada tindakan kekerasan tehadap mereka," katanya.,
"Senpi yang saya bawa untuk bela diri, bukan senpi berburu, itu juga saya arahkan ke atas sekedar untuk memperingatkan," katanya.
"Kita ikut saja jalur hukum, dan lihat prosesnya, dan ini bisa dikembangkan, kalau laporan yang sudah masuk ke Polresta percobaan pencurian, bisa juga penyerang karena saya waktu itu sendirian mempertahankan dari penyerangan," tukasnya.
Post a Comment