Bandar Lampung - Dua orang warga Bandar Lampung dibacok saat hendak gotong royong untuk memasang portal jalan.
Peristiwa itu terjadi di Perumahan Griya Jabal Nur, Jalan Gunung Sinar, Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung, pada Minggu (3/9) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Kedua korban pembacokan itu yakni Sefri dan Rudi Hartono warga Perumahan Griya Jabal Nur, sementara terduga pelaku berinisial ZF. Atas peristiwa itu korban juga telah melapor ke pihak kepolisian.
Salah satu korban, Rudi Hartono mengatakan, awalnya ia bersama puluhan warga Perumahan Griya Jabal Nur hendak gotong royong untuk memasang portal jalan.
"Awalnya itu kita mau gotong royong pemasangan portal. Jadi di samping perumahan tempat saya tinggal ini lagi dibangun perumahan lain. Nah yang ngebacok saya ini merupakan developer perumahan yang lagi dibangun," kata korban Rudi Hartono saat dikonfirmasi Lampung Geh, Minggu (3/9).
Rudi menjelaskan, pemasangan portal itu dilakukan karena aktivitas alat berat untuk mengangkut material bangunan perumahan baru tersebut melewati Perumahan Griya Jabal Nur.
"Jadi kenapa di pasang portal karena ada aktivitas alat berat yang masuk, karena kan kalau dia (terlapor) mau masuk ke perumahan dia, harus masuk lewat ke perumahan kami dulu ini," jelas Rudi.
Ia mengungkapkan, sebelum melakukan pemasangan portal, ia bersama warga di Perumahan Griya Jabal Nur telah melakukan mediasi dengan terlapor.
"Sementara kami sudah mediasi berdiskusi sama dia (terlapor) mau kaya mana baiknya, karena dia ngebangun itu juga tanpa izin pamong, RT sama lurah, dan itu belum ada juga nama perumahan itu. Di sana ada perumahan berikut kavlingan, developernya dia," ungkapnya.
Saat hendak memasang portal itu, dikatakan Rudi, terlapor sudah berada di lokasi kejadian.
"Jadi waktu mau pasang portal, kayaknya sudah ada yang ngasih tau dia, dia jadi standby di lokasi," ujarnya.
Saat itu, menurutnya, sebelum melakukan pembacokan, terlapor sempat menolak adanya pemasangan portal.
"Dia sempat ngomong jangan mengkotak-kotakan warga, cuma kan kita selaku warga di situ punya hak juga dong, gimana kalau seandainya aktivitas alat berat itu kena anak-anak, terus jalan rusak," bebernya.
"Kalau sama saya tidak ada cekcok, kita juga lebih tepatnya tidak meladeni dia, mungkin karena enggak ada yang gubris, dia khilaf langsung ngebacok kawan saya, terus saya ngedorong dia akhirnya saya juga kena bacok, setelah ngebacok dia langsung kabur," sambungnya.
Rudi menyampaikan, sudah sekitar satu bulan yang lalu pihak warga Perumahan Griya Jabal Nur mengajak diskusi dengan terlapor.
"Sudah pernah kita ajak diskusi dia gak ada jawaban, kurang lebih satu bulan lalu. Setelah pertemuan itu kita pasang banner juga penolakan mobilitas alat berat, kita gak ada penolakan pembangunan perumahan itu, tapi itu tidak ada izin pamong, RT dan lurah," jelas dia.
Sementara akibat peristiwa itu, rekannya bernama Sefri mengalami luka bacok pada bagian punggungnya sepanjang 30 centimeter, sementara ia sendiri mengalami luka bacok di bagian punggung dengan 4 jahitan dan di atas mata kaki dengan 7 jahitan dengan kedalaman luka bacok sedalam kurang lebih 4 centimeter.
Sementara dihubungi terpisah, Kapolsek Sukarame, Kompol Warsito membenarkan adanya peristiwa pembacokan tersebut, pihaknya juga sudah menerima laporan korban.
"Iya, masih di cek TKP (tempat kejadian perkara)-nya," kata Kapolsek Sukarame Kompol Warsito saat dihubungi.
Post a Comment