Jakarta, -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengatakan kakaknya yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan berdiri satu panggung dengan politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko pada pekan depan.
Hashim tak mengungkap detail soal acara tersebut. Namun, acara itu sebagai lanjutan pertemuan
"Sebentar lagi saudara-saudara, bapak-bapak bisa menyampaikan Pak Prabowo dan Budiman satu panggung bersama. Itu Minggu depan nanti," kata Hashim di acara relawan lewat zoom meeting, Kamis (10/8).
Hashim mengklaim Budiman telah telah mengambil sikap untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Ia mengaku telah bertemu dan berbicara langsung dengan Budiman beberapa hari sebelum pertemuan mantan aktivis '98 itu dengan Prabowo.
Hashim menyebut Budiman sebagai politikus idealis dan tidak bisa disogok. Oleh karena itu, ia meyakini pengakuan Budiman akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
"Dan setelah diskusi. Saya berkesimpulan, ini orang-orang ini betul. Sungguh. Ikhlas. Oke. Kalau gitu, saya akan bawa ke Pak Prabowo," katanya.
Terpisah, Budiman membenarkan rencana dirinya bakal sepanggung dengan Prabowo pekan depan. Dia mengaku akan sepanggung dengan Prabowo di acara kampanye persatuan nasional. Namun, Budiman belum mau mengungkap waktu dan tanggal acara tersebut.
"Tentang acara satu panggung dengan Pak Prabowo memang akan ada acara bareng, temanya tentang kampanye Persatuan Nasional," kata Budiman kepada CNNIndonesia.com, saat dikonfirmasi.
Saat ditanya ihwal kabar sikap dirinya yang telah mendukung Prabowo, Budiman tak menjawab tegas. Ia hanya membenarkan pertemuannya dengan Hashim. Dalam pertemuan itu, ia mengaku mendukung gagasan dan analisa Prabowo dalam satu bukunya.
"Dan saya diberi buku Paradoks Indonesia yang ditulis oleh Pak Prabowo. Saya katakan bahwa saya mendukung analisa dan agenda-agenda beliau yang ditulis di buku tersebut," ucapnya.
Budiman sempat dipanggil Dewan Kehormatan partainya buntut pertemuan dengan Prabowo. Usai pemanggilan itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai langkah Budiman mengunjungi Prabowo hanya sebagai silaturahmi, bukan manuver politik.
Hasto juga menepis kalau Budiman akan pindah partai. Ia menjelaskan Budiman masuk ke PDIP ketika partai dalam situasi yang tidak mudah. Oleh karena itu, hubungan emosional Budiman dengan PDIP cukup baik.
"Kami meyakini bahwa Budiman tetap pada treknya," tegas Hasto.
Post a Comment