Bandarlampung — Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung, Fahrizal Darminto, menegaskan kasus penganiayaan di BKD tidak ada kaitannya dengan Pemprov Lampung.
“Itu tidak ada kaitannya dengan lembaga. Baik itu BKD maupun Pemprov tidak ada. Termasuk dengan lembaga IPDN,” kata Fahrizal usai pertemuan dengan ratusan alumni IPDN dan STPDN di Balai Keratun, Jumat (11/8/2023).
Fahrizal menyebut aksi kekerasan yang terjadi di Kantor BKD Lampung dilakukan oleh oknum. Sehingga tidak mewakili lembaga manapun.
Ia juga membantah penganiayaan terhadap 5 orang alumni IPDN yang sedang magang di BKD adalah tradisi antara senior kepada junior.
“Itu perbuatan oknum, bukan kebijakan dan bukan sesuatu yang prosedur. Makanya kita prihatin. Kebetulan kejadian itu di kantor, tapi itu di luar jam kerja dan tanpa sepengetahuan pimpinannya,” tegasnya.
Untuk itu, Gubernur Arinal sudah membuat kebijakan agar para lulusan IPDN memulai kariernya dari tingkat paling rendah. Yaitu dari kelurahan, kecamatan, pemda kabupaten/kota hingga provinsi.
“Gubernur membuat kebijakan seluruh lulusan IPDN harus memulai kariernya di tingkat paling bawah supaya adik-adik itu bisa mengembangkan potensi dirinya. Mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat untuk menjadi bekal mereka membangun karier ke depan,” kata dia.
Sementara Ketua DPP Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Lampung, Sulpakar mengatakan pertemuan ini adalah silaturahmi antara jajaran pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota.
“Tadi yang hadir kurang lebih 310 Praja alumni mendengarkan arahan Pak Gubernur. Ini merupakan suatu hal yang biasa, arahan dari pimpinan kepada staf. Tidak lain tujuannya agar jajaran ASN bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,” kata Sulpakar. (*)
Post a Comment