Pesisir Barat - Antisipasi, respon, dan kesigapan Polres Pesibar mendatangi beberapa titik hotspot Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang berada di wilayah hukum Polres Pesisir Barat.
Wakapolres Pesisir Barat Kompol Rafli Yusuf Nugraha, S.H,S,Ik,M.I.P mengatakan, saat ini telah terpantau ada 3 titik hotspot karhutla, antara lain Pekon Lintik Kecamatan Krui Selatan, Lemong Kecamatan Pesisir Utara, Kota Batu Kecamatan Ngaras.
Rafli menyebutkan saat ini cuaca ekstrim sedang melanda indonesia akibat adanya fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau dengan suhu melebihi rata-rata.
"Setelah menemukan titik Hostpot Karhutla kami jajaran Polres Pesisir Barat berupaya dalam hal ini dengan stakeholder terkait bersama TNI, Damkar, Polhut, BPBD dan juga Peratin segera di tangani dengan baik kita sama-sama peduli pencegahan di beberapa titik yang berpotensi terjadi Karhutla, selain itu instruksi dari Presiden di mana bahwasannya No 3 Tahun 2023 seluruh elemen, sementara ini ada 26 kementrian yang terlibat, karena dalam hal ini (Karhutla) skalanya cukup besar," jelas Wakapolres.
"Kami himbau tidak ada yang membuka lahan dengan cara membakar, karena efeknya akan besar dalam hal ini dan jangan melakukan kegiatan yang dapat memicu api sekitar hutan ditakutkan tiba-tiba angin kencang akan berimbas pada lahan yang lain, karena dapat terganggunya ekologi hutan akibat kebakaran akan meningkatkan potensi beberapa bencana alam lain seperti longsor, banjir hingga kekeringan," papar Rafli.
Kompol Rafli juga menghimbau barang siapa yang sengaja melanggar akan di kenakan sanksi hukuman penjara 3 sampai 10 tahun dengan denda 3 miliar sampai 10 miliar.
Bahaya Karhutla bisa menyebabkan penurunan kualitas udara akibat kepekatan asap yang memperpendek jarak pandang sehingga mengganggu transportasi darat, laut, dan udara.(Andrean/Wawe)
Post a Comment