Miris, Pasien Meninggal Tak Tertangani Oleh Puskesmas Sukaraja

Tanggamus – Nasib malang menimpa Sahrozi (52), warga Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, dimana saat Sahrozi dilarikan oleh keluarga ke Puskesmas Rawat Inap Sukaraja sekitar Pukul 08.10 WIB. Sesampainya di Puskesmas ternyata tidak ada satupun Perawat atau Dokter yang jaga, Minggu (23/07/2023).


Salah satu keluarga Sahrozi, Oni Ebel mengatakan, kami bertiga mengantar Sahrozi karena sakit perut sekitar Pukul 08.00 WIB, tiba di Puskes sekitar Pukul 08.10 WIB, tetapi tidak ada satupun perawat atau Dokter yang jaga.

Lanjutnya, saya sudah memanggil dan mencari sampai ke ruangan belakang tapi benar-benar tidak ada satu orangpun petugas disana.


"Setelah menunggu 10 menit tidak ada perawat yang datang, saya bergegas kerumah salah satu pegawai Puskesmas Sukaraja yang bernama Widoyo yang rumahnya tidak jauh dari Puskesmas, kebetulan Widoyo ada dirumah dan langsung berangkat ke Puskesmas. Sesampainya di Puskesmas, Widoyo menghubungi Perawat yang bertugas via Telpon, baru sekitar 15 Menit Perawat datang," jelas Oni Ebel.

Saat saya kerumah Widoyo, Sahrozi masih bernafas tapi kondisinya kritis. Dan saat Perawat datang sudah dalam keadaan meninggal dunia.

"Saya berharap agar kinerja Puskesmas Rawat Sukaraja ditingkatkan, kami merasa dirugikan karena saudara kami sampai meninggal dunia karena tidak ada pertolongan, harusnya saudara kami bisa tertolong dan bisa selamat," ucap Oni Ebel sambil menangis.

Untuk Kepala KUPT nya sekaligus Dokternya perlu di evaluasi lagi dan diberikan Sanksi. "Untuk Pemerintah Daerah Tanggamus kami akan cukup puas apabila mengambil tindakan yang sejelas-jelasnya dan merespon kejadian ini dengan baik," harap Oni Ebel.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Sukaraja, Edi saat di Konfirmasi Via Telpon WhatsApp mengatakan yang jelas kemarin itu ada yang piket, pas hari minggu, harusnya yang piket itu nunggu yang pagi datang, tapi tau-tau udah pergi.

Lanjutnya, Seharusnya yang piket itu ada tiga. Udah tak omongin dengan Dokter juga, tapi kenyataannya kemarin kok minggu adik-adik yang itu pergi dulu, gak nunggu yang piket pagi. Sedangkan itu tempatnya 24 Jam.

"Itu informasi tadi yang saya tanyakan ke adik-adik itu, kok gitu, itu salah, makanya tadi saya marah juga. Terus kaitan semuanya itu harusnya kan dokter yang tanggungjawab, tapi dokter kan pada saat ini masih di karang, persiapan Latihan Penyakit Tidak Menular (PTM)," pungkas Edi.

Post a Comment

Previous Post Next Post