Bandar Lampung : Sri Ningsih Djamsari, SH, anggota DPRD Kota Bandar Lampung kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Pembinaan ideologi Pancasila dan Wawasan kebangsaan di kediamannya, jl.
Pulau Damar gang mangga no 18. Prumnas Waykandis, kecamatan Tanjung senang, kota Bandar Lampung. Minggu, 2 April 2024.
Sri Ningsih, sapaan akrab anggota fraksi PDI Perjuangan DPRD kota Bandar Lampung ini mengundang Ustadz Suparman Abdul Karim, kepala bidang agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Lampung, dan Tunas B. Lukito.SE, pengurus DPC PDI Perjuangan kota bandar Lampung sebagai Narasumber serta turut hadir, jajaran PAC Ranting se kecamatan Tanjung Seneng, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda setempat.
Dalam sambutannya, Sri Ningsih menerangkan bahwa kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan ini merupakan kegiatan rutin anggota DPRD Kota Bandar Lampung yang bertujuan untuk membumikan Pancasila dalam keseharian di masyarakat.
“Kami sebagai wakil rakyat, menjalankan perintah resmi untuk menggelar sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila kepada masyarakat Bandar Lampung ini bertujuan untuk membumikan Pancasila dalam keseharian, dan dikarenakan hari ini kita semua sedang menjalankan ibadah puasa, maka nanti langsung narasumber yang hadir dapat menerangkan secara cepat dan lugas, ikan sepat ikan gabus, makin cepat makin bagus”, candanya sambil menutup sambutan sosialisasi.
Narasumber pertama, Tunas B. Lukito banyak menerangkan tentang sejarah terlahirnya Pancasila dari para pendiri bangsa.
“Bapak ibu warga prumnas Waykandis dan sekitarnya pasti sudah mengenal Pancasila sejak dulu, para tokoh penting pendiri bangsa yang diantara yaitu Supomo, M. Yamin dan bapak Soekarno pada sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan) mengutarakan tentang 5 Sila yang akan di jadikan pedoman, atau landasan negara”, ungkapnya.
Narasumber kedua, Ustadz Suparman abdul karim yang juga sebagai ketua Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) PDI Perjuangan Provinsi Lampung, kembali menegaskan ada kelompok kelompok yang menolak Pancasila dan membenturkan antara Pancasila dengan Agama.
” Ada kelompok yang membenturkan antara beragama dan bernegara. Kita harus berhati hati apabila ada kelompok pengajian tetapi mengajak untuk membenci negara dan seolah olah ada faham lain yang ditawarkan menjadi solusi ideologi selain Pancasila, sebaiknya kita hindari saja. orang mengaji tetapi di ajarkan untuk membenci negara, padahal sebetulnya menjadi warga Agama yang baik pun berbanding lurus dengan menjadi warga negara yang baik.”ungkapnya.
Kembali ditegaskan oleh ustad Suparman, kelompok kelompok yang menggunakan agama tersebut berkamuflase dilembaga pendidikan, dan disekitar kota bandar Lampung terjadi banyak contoh contoh intoleransi.
“Ada lembaga pendidikan agama yang melakukan doktrinisasi kepada murid muridnya, yang mengatakan pemerintah thoqut dan seterusnya, makanya ibu bapak harus berhati hati memilih sekolah untuk anak anaknya. Dan kejadian beberapa waktu lalu, terjadi insiden intoleransi dikota bandar Lampung, tentang oknum RT yang melarang peribadatan di gereja dan kemudian viral dimedia sosial, oleh karena itu sosialisasi ini sangatlah penting agar kita tidak mudah di adu domba dimasyarakat,ujarnya
Post a Comment