JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Dr. Henry Yosodiningrat, SH, MH mengecam keras pernyataan mahasiswa asal Lampung Bima Yudho yang menyebut Lampung dajjal dan menghina Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta Presiden Pertama Republik Indonesia dengan ucapan kasar.
"Saya sebagai orang Lampung, dimana ayah saya pejuang Kemerdekaan dari Lampung dan leluhur saya juga dari Lampung mendidih darah saya jika Lampung disebut sebagai dajjal. Tiktokers yang menyebut Lampung dajjal itu tidak menunjuk kepada nama orang, tapi jelas menyebut Lampung dajjal," kecam Henry.
Selain itu, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Periode 2014-2019 tersebut juga mengutuk keras Tiktokers asal Lampung tersebut yang juga menghina Ibu Ketum PDI Perjuangan sebagai janda dan Bapak Ideologis dirinya sebagai kader PDI Perjuangan dengan istilah "sudah mampus".
Di sisi lain, Henry mengaku menghormarti hak Konstitusional Bima sebagai warga negara dalam menyampaikan pendapat, namun ia menegaskan dirinya juga memiliki hak untuk membela asal dan leluhurnya serta kehormatan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan dan Bapak Ideologis bagi kader PDI Perjuangan yaitu Bung Karno.
"Saya berharap kepada DPD PDI Perjuangan Lampung tidak lagi mengadvokasi atau mendukung mahasiswa tidak tahu adab tersebut. Kuliah di luar negeri seharusnya bukan hanya berpendidikan tapi juga memiliki attitude yang baik. Anak saya yang kuliah di dalam negeri dan di luar negeri saja semuanya mengerti tata krama dan adab ketimuran," tegas Henry.
Advokat senior asal Lampung tersebut juga mengimbau kepada DPD PDI Perjuangan untuk mencabut dukungan atau advikasinya kepada saudara Bimo karena sudah menghina Ibu Ketum dan Bung Karno.
"Jika DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung masih membela anak tersebut, bukan tidak mungkin nanti akan menghadapi saya," tukasnya.
Henry menambahkan, ia menyayangkan Akun Tiktok @awbimaxreborn viral usai mengkritik Pemerintah Provinsi Lampung dan menyebut Lampung tidak maju-maju.
Dalam akun tersebut, pemuda bernama lengkap Bima Yudho Saputro ini bahkan menyebut dirinya berasal dari Provinsi 'Dajjal' sembari menunjuk slide Provinsi Lampung.
"Aku berasal dari provinsi ini Dajjal (sembari menunjuk tulisan Lampung)," katanya.
Ia lalu menjelaskan beberapa poin yang menjadi kritikannya. Adapun poin kritik tersebut di antaranya soal banyak jalan rusak yang dibiarkan bertahun-tahun di Lampung.
"Gua sering bahas jalan karena jalan itu kayak infrastruktur yang paling umum dan untuk mobilisasi ekonomi di Lampung, tapi jalan-jalan di Lampung tuh kayak 1 KM bagus, 1 KM rusak terus jalan ditempel tempel doang, ini apa sih, ini pemerintah main ular tangga atau apa," kata dia.
Selain itu, dia juga menyoroti pembangunan Kota Baru di Lampung Selatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah namun mangkrak.
"Contohnya Kota Baru itu dari zaman gua SD sampe sekarang gua nggak pernah denger kabarnya lagi, itu aliran dana dari pemerintah pusat itu ratusan miliar, dan gua nggak tau tuh sekarang udah jadi tempat jin buang anak kali," celotehnya.
Tak lama, Video TikToker Bima Yudho Saputro kembali viral. Setelah mengkritik infrastruktur jalan di Lampung, kali ini Bima yang menyinggung Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai janda menjadi perbincangan publik.
Video diunggah Bima lewat akun TikTok @awbimaxreborn pada Senin, 3 April 2023.
Dalam video itu, Bima memulai dengan menyertakan potongan video saat jurnalis Najwa Shihab sedang mewawancarai Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengenai alasannya menolak Timnas Israel bertanding di Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Indonesia.
Najwa bertanya kepada Ganjar apakah keputusan tersebut merupakan perintah Megawati Soekarnoputri atau bukan. Video itu lantas langsung beralih kepada penuturan Bima.
"Udah ketebak dah, lagian disuruh ngomong sama itu janda, janda satu itu, lo nurut. Aduh udah deh enggak usah ditanggepin," tutur Bima.
Tak cuma mengatai Megawati Janda, dalam video reaksi yang lain Bima juga tak ada takutnya mengatai Presiden RI pertama, Soekarno dengan kata mampus.
Dalam video itu Bima juga menyentil potongan pidato Megawati Soekarnoputri.
"Kocak, lu liat diri lu. Lu kalau bukan bokap lu, lu bukan siapa-siapa juga, neng. Bokap lu yang udah mampus aja masih lu bawa-bawa. Kena lu," kata Bima. (*)
Post a Comment