Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengaku sulit menyerap beras dari petani. Untuk awal tahun ini saja hanya menyerap 80.000 ton, dan sisanya masih berharap dari kontribusi dari penggilingan swasta.
"Kita sudah upayakan, tapi sampai hari ini kita dapat dari produksi dalam negeri 80.000 sekian tadi. Itu pun kita berharap ada bantuan dari mitra penggilingan modern. Kita berharap dari perusahaan penggilingan memberi suplai ke Bulog sebesar 60.000 ton," ujar pria yang biasa disapa Buwas itu dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4/2023).
Buwas pun mengungkap sejumlah penyebab Bulog sulit mendapatkan beras dari petani. Menurutnya salah satu penyebabnya adalah karena panen raya tahun ini tidak serempak.
Pada tahap awal panen raya baru berlangsung di Jawa Timur, saat ini sudah mencapai 90%. Kemudian Jawa Barat saat ini sedang berlangsung.
Baca juga:
Pesan Jokowi ke Bulog soal Impor Beras 2 Juta Ton Tahun Ini
Bahkan, menurut Buwas, Bulog kesulitan mendapatkan dari Sulawesi Selatan karena kalah dengan harga pembelian pemerintah (HPP).
"Kita datang ke lapangan ke Sulawesi Selatan dengan Presiden itu tenyata juga kita kalah dengan HPP," ujarnya.
Selain kalah dengan HPP, Buwas menambahkan pengusaha juga berusaha mengambil beras antar daerah. Penyerapan di Sulawesi Selatan saja, Bulog hanya mendapatkan 40.000 ton.
"Dilihat dari daerah lain seperti Medan itu mengambil juga dari Sulawesi Selatan. Jadi cuma bisa serap 4.000 ton dari seluruh Sulawesi Selatan," pungkasnya.
Post a Comment