Lupakan dululah Talkshow dan Perbincangan Politik di Televisi. Terkadang para Pengamat Politik dan para Pakar Politik yang berbicara di depan layar kaca atau media kebanyakan adalah Konsultan para Capres.
Kita gunakan saja analisa yang sangat sederhana. Dan menurut saya Pilpres 2024 akan dimenangkan oleh Pak Prabowo dengan suara mayoritas.
Alasannya juga sangat sederhana :
Posisi Pak Prabowo yang berada ditengah-tengah dua kutub yang "bermusuhan" sangat ekstrim!
Kita anggap saja Capres yang paling potensial akan maju di Pilpres 2024 ada tiga kandidat. Pak Prabowo, Pak Ganjar dan Pak Anies.
Masyarakat kita juga secara tidak sadar sudah merapat kepada salah satu dari ketiga Capres potensial ini. Kita sebut saja Kubu Pak Prabowo, Kubu Pak Ganjar dan Kubu Pak Anies.
Diantara ketiga Kubu ini, ada dua kubu yang secara ideologis, atau tepatnya secara emosional sangat berlawanan. Yaitu Kubu Pak Ganjar dan Kubu Pak Anies.
Kubu Pak Ganjar rasanya mustahil akan memilih Pak Anies. Begitu juga sebaliknya, Kubu Pak Anies juga sangat mustahal akan memilih Pak Ganjar.
Tapi sebaliknya, baik Kubu Pak Ganjar, maupun Kubu Pak Anies sangat memungkinkan untuk mengalihkan dukungannya ke Pak Prabowo, andai Capres yang mereka dukung gagal maju.
Pada posisi sekarang, kekuatan tiga kubu ini relatif hampir berimbang. Kalau semisal dibuat dalam simulasi angka persen, maka Pak Prabowo 35%, Pak Ganjar 34% dan Pak Anies 31%.
Jadi kalau misal terjadi dua putaran. Sebut saja yang maju Pak Prabowo dan Pak Ganjar. Maka Pak Prabowo akan menang dengan mutlak karena mendapat limpahan suara dari Pak Anies.
Atau sebaliknya kalau yang maju di putaran kedua adalah Pak Prabowo dan Pak Anies. Lagi-lagi Pak Prabowo akan menang dengan mutlak karena mendapat limpahan suara dari Pendukung Pak Ganjar!
Hal yang sama juga seandainya Pilpres hanya dua Pasangan Calon. Misalnya antara Pak Prabowo dengan Pak Ganjar. Saya sih yakin mayoritas Pendukung Pak Anies akan berlabuh dan merapat ke Pak Prabowo.
Tolong Pendukung Pak Anies jangan emosi dulu. Karena kalau Pilpres hanya dua Pasangan Calon, maka yang paling rentan tidak bisa maju adalah Pak Anies.
Alasannya sangat sederhana. Karena Pak Anies bukan Kader Partai apalagi Ketua Partai. Kapan saja Partai Pengusung bisa balik badan.
Misalnya NasDem. Karena setahu saya, sejak awal sebenarnya Pak Surya Paloh lebih memilih Pak Ganjar. Pak Anies cuma pilihan kedua. Cuma waktu itu Pak Ganjar tidak bisa meng-iyakan karena belum mendapat restu Bu Mega.
Sekarang Pak Ganjar sudah resmi jadi Capres diusung oleh PDIP. Tidak ada jaminan Nasdem akan tetap mendukung Pak Anies. Secara Pak Anies bukan kader mereka. Pak Anies juga pada dasarnya tidak memiliki logistik atau dana yang mencukupi.
Sedangkan Pak Ganjar, sekalipun bukan Ketua Partai, tapi beliau secara resmi adalah Kader dan Petugas Partai yang juga secara resmi sudah ditetapkan oleh Bu Mega sebagai Ketua Partainya sebagai Capres.
Kalau Pak Prabowo ya tidak perlu dibahas lagi. Beliau Ketua Partai dan bahkan bisa dikatakan "pemilik" Gerindra. Hitam-putihnya Gerindra ada ditangan beliau.
Tapi biar adil, anggap saja simulasi selanjutnya.
Dua Pasangan Capres, Pak Prabowo dan Pak Anies. Pemenangnya tetap Pak Prabowo karena Pendukung Pak Ganjar akan merapat ke Kubu Pak Prabowo.
Bagaimana kalau kita simulasikan lagi dengan lebih sederhana?
Simulasi 1 (Capres 3 Paslon)
Pak Prabowo vs Pak Ganjar vs Pak Anies
Masuk Putaran kedua. Pak Prabowo vs Pak Ganjar.
Pemenangnya Pak Prabowo karena mendapat limpahan suara dari Pendukung Pak Anies.
Simulasi 2 (Capres 3 Paslon)
Pak Prabowo vs Pak Anies vs Pak Ganjar
Masuk putaran kedua. Pak Prabowo vs Pak Anies.
Pemenangnya Pak Prabowo karena mendapat limpahan suara dari Pendukung Pak Ganjar.
Simulasi 3 (Capres 2 Paslon)
Pak Prabowo vs Pak Ganjar
Pemenangnya Pak Prabowo karena suara pendukung Pak Anies merapat ke Pak Prabowo.
Simulasi 4 (Capres 2 Paslon)
Pak Prabowo vs Pak Anies
Pemenangnya Pak Prabowo karena suara pendukung Pak Ganjar merapat ke Pak Prabowo.
Jadi gimana?
Sudah jelas dan sah kan kalau Pak Prabowo yang akan menang dan (Insya Allah) menjadi Presiden RI ke Delapan.
Kalau ngga percaya juga, coba lihat foto ilustrasi di atas. "Betul" kata Pak Ganjar sambil mengacungkan jempol. Dan Pak Anies juga tersenyum tanda sepakat.
Ojo emosi yang ngga sepakat ya. Silahkan bikin analisa sendiri
Post a Comment