Plt Kadispora Lampung Descatama Paksi Moeda merasa lega setelah Komisi V DPRD Lampung melihat dan berdialog langsung dengan para pedagang PKOR Wayhalim pascagaduh ditertibkannya pungutan liar (pungli).
Dia merasakan sebagai kepedulian wakil rakyat sebagai mitra pemerintah. “Kami berterima kasih atas kunjungan teman-teman DPRD Provinsi Lampung melihat langsung kondisi lapangan, tidak ada yang ditutupi-tutupi," katanya, Senin (27/3/2023).
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut rapat dengar pendapat (RDP) beberapa hari lalu. "Gerak cepat ini sangat melegakan kami,” kata Desca. Dia berharap rekomendasi Dewan semakin cepat semakin baik sehingga pihaknya bisa memutuskan langkah strategis ke depan.
Desca sepakat fungsi PKOR Wayhalim harus dikembalikan pada fungsi dan marwahnya sebagai kawasan olahraga. Penataan pedagang ini salah satu upaya juga untuk mengembalikan fungsi sarana olahraga itu.
Menurut dia, selain fokus bagaimana PKOR Wayhalim sebagai sarana olahraga, pihaknya juga berkepentingan agar kawasan tersebut dapat menambah PAD secara legal. "Kita tata ulang, UPTD PKOR Wayhalim harus tegas," katanya.
Setelah gaduh adanya dugaan pungutan di luar retribusi, UPTD PKOR Wayhalim Dispora Lampung dan para pedagang mulai terlihat kondusif saat dikunjungi Komisi V DPRD Lampung, Senin (27/3/2023).
Situasi sudah mulai kondusif, kata Ketua Komisi V Yanuar, pemerintah yang dalam hal ini Dispora dan komisinya tinggal membahas formulanya agar tak terjadi lagi pungutan di luar ketentuan resmi.
Yanuar juga mengingatkan walau pihaknya berusaha mengakomodir apa yang diharapkan para pedagang PKOR namun fungsi utama kawasan tersebut sebagai kawasan olahraga harus tetap dikedepankan, terutama depan Stadion Sumpah Pemuda.
Post a Comment