WAY JEPARA - Delapan kepala desa memilih keluar ruangan ketika Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan berlangsung di Desa Labuhanratu Baru, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, Senin (13/2/2023). Delapan Kades yang keluar ruangan sebelum acara selesai tersebut yaitu, Kades Braja Asri; Braja Dewa, Sriwangi, Sumur Bandung, Sri Rejosari, Sumberejo, Labuhanratu Danau, Braja Fajar dan Sumber Marga.
Keluarnya delapan kades di Lampung Timur ini membuat Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi emosi. Azwar langsung meminta mik yang sedang dipegang Camat Way Jepara. "Itu namanya kades tidak punya etika," ujar Azwar menggunakan mik. Azwar langsung memanggil Inspektorat untuk mengecek pekerjaan para kades itu.
Menurut Azwar, jika ada temuan pekerjaan yang tidak beres agar ditindak untuk dilaporkan ke kejaksaan. "Jangan seperti preman keluar tanpa etika, saya juga preman kalau mau dengan cara preman saya siap dimana saja," tantang Azwar Hadi, seperti dikutip Suara.com (jaringan media Lampungpro.co).
Kepala Desa Braja Asri Darusman mengatakan dia dan rekan-rekan kades lain sengaja keluar ruangan sebelum Musrenbang selesai karena usulan pembangunan mereka tidak pernah direalisasikan. "Untuk apa mengikuti sampai selesai sudah jelas desa saya dan tujuh desa lainnya yang ikut keluar tidak mendapatkan pembangunan apapun," kata Darusman.
Terang Darusman sejak sekitar tiga tahun sebelumnya hanya desa tertentu yang selalu mendapat prioritas pembangunan. Sehingga persoalan tersebut yang memicu delapan kades keluar ruangan sebelum acara selesai.
Menanggapi persoalan tersebut Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi menilai delapan kepala desa yang keluar sebelum acara selesai dinilai tidak memiliki etika. Azwar Hadi menegaskan akan melakukan tindakan tegas dengan memerintahkan inspektorat untuk melakukan pemeriksaan kinerja kades kades tersebut, tidak menutup kemungkinan kinerja delapan kades dimaksud ada yang menyimpang.
"Itu tindakan yang tidak menghargai acara belum selesai keluar hanya karena tidak mendapat pembangunan, kalau inspektorat ada temuan akan saya tindak tegas," jelas Wakil Bupati Lampung Timur tersebut.
Kata Azwar Hadi jika hanya persoalan tidak mendapat pembangunan seharusnya diselesaikan dengan cara dialog bukan langsung keluar ruangan. "Seharusnya dilihat di depan ada wakil bupati, ada dua anggota DPRD ada para kadis dan staf ahli, belum di ruangan banyak masyarakat," terang Azwar Hadi.
Sementara itu anggota DPRD Lampung Timur Taufik Ghani yang ada di ruangan tersebut mendukung apa yang dikatakan Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi. "Saya mendukung tindakan pak wakil yang akan melakukan tindakan tegas kepada delapan kades yang keluar sebelum acara selesai tadi, sepertinya mereka kompak ingin membuat malu pak wakil dan kami semua," jelas Taufik Ghani. (***)
Post a Comment