Tulang Bawang Barat,- nspektorat Kabupaten Tulang Bawang Barat akan melakukan panggilan terhadap kepalo Desa/tiyuh Makarti terkait anggaran 20% ketahan pangan tahun 2022.
Hal tersebut yang di sampaikan inspektur Perana Putra yang di wakili Muslim irban V sa’at di temui di ruang kerja nya Rabu.(01/02/2023) dirinya menjelaskan akan melakukan pemanggilan terhadap kepalo tiyuh Makarti pekan depan.
“kita akan melakukan pemanggilan terhadap kepalo Makarti tersebut Senin depan,” ungkapnya
Dirinya menambah kan pemangilan terhadap kepalo tiyuh guna untuk melakukan klarifikasi terkait beredarnya di berita di media.
” Pemanggilan tersebut untuk melakukan klarifikasi terkait beredarnya berita di media tentang anggaran ketahanan pangan di tiyuh Makarti dan kita lihat dokumen mereka sesuai tidak dengan yang di anggarkan mereka,” pungkasnya
Di berikan sebelumnya Ketahanan pangan tiyuh Makarti di duga bermasalah.
Dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat desa/tiyuh dalam pengelolaan Dana Desa di prioritaskan anggaran 20% ketahan pangan.
Berdasarkan informasi yang di Himpun awak media kegiatan ketahan pangan Desa/Tiyuh Makarti, Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulangbawang Barat (TuBaBa) tahun Anggaran 2022 dari dana desa (DD) di alokasikan untuk belanja,pembibitan, hewani, alat pencacah rumput di duga bermasalah.
Pasalnya, pada hari Selasa (17/01/2023), awak media mencoba konfirmasi dengan kepala Tiyuh setempat akan tetapi hanya bertemu dengan Giyanto sekertaris tiyuh dan juga sebagai Pejabat Pelaksana Keuangan Desa (PPKD), menerangkan tiyuh Makarti dalam belanja ketahanan pangan mengalokasikan anggaran sebesar 200 juta yang di realisasikan di beberapa bagian mulai dari pengadaan bibit,pengadaan hewan ternak dan juga pengadaan mesin pencacah rumput dan juga jembatan di jalan usaha tani.
” Untuk anggaran pertahanan pangan berjumlah 200 jutaan dari 20 Persen plafon anggaran Dana Desa, kita belikan Untuk bibit, terong, cabe, tomat, ada juga hewani yaitu kambing, pencacah rumput dan jembatan usaha tani,” ungkapnya.
Seketaris tiyuh juga menjelaskan bahwa dalam pengadaan kambing sebanyak 35 ekor dan pengadaan mesin pencacah rumput dengan pembagian realisasi di setiap kegiatan kurang memahami,dan menyarankan agar konfirmasi langsung kepada Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) atau kepada Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa,atau Tiyuh (PKPKD) yaitu kepalo tiyuh.
“Setau saya kambing nya 35 ekor dan jembatan sendiri senilai 48 juta. Pencacah rumput ada 6 biji dengan anggaran 48 juta dan bibit sayuran sendiri saya kurang paham, untuk lebih jelas nya langsung aja ke TPK nya atau ketemu kepalo tiyuh nya aja ” katanya.
Awak media mencoba untuk bicara dengan TPK, saat di panggil, menerangkan bahwa TPK tidak ada di tempat akan tetapi, sebelumnya dia ada.
Saat di telusuri di beberapa toko yang ada di kecamatan Tumijajar menerangkan bahwa estimasi harga mesin pencacah rumput berkisar 5 juta rupiah dengan satuan harga mesin potong 3,2 juta dan satuan harga mesin berkisar 1,6 juta rupiah,bahkan yang bermerk Honda berkisar 4 juta rupiah.
“Kalau untuk harga pencacah rumputnya yang paling bagus 3,2 juta mas,kalau untuk mesinnya berkisar 1,6 juta bahkan yang bermerk Honda berkisar 4 jutaan”.menurut keterangan pemilik toko pertanian di tumijajar.Jumat (20/01/2023).
Post a Comment