LAMPUNG TENGAH — Bupati Musa Ahmad terus mengedepankan kemajuan akses pendidikan di Lampung Tengah. Hal tersebut termaktub dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), yakni mengedepankan pendidikan.
“Dalam RPJMD kami fokus pada pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pelayanan publik, pertanian, dan peternakan. Untuk pendidikan, kami fokuskan semua masyarakat mendapatkan pendidikan bahkan kami hibahkan 5 hektare tanah untuk pembangunan kampus Unila,” kata Musa Ahmad dalam talkshow Teacher Fest 2022, Selasa, (22/11/2022).
Dia mengatakan 1.700 lebih sekolah mulai TK, SD, dan SMP yang jadi leading sector dengan 15 ribu lebih guru. Pihaknya akan mengedepankan SDM, sarana dan prasarana pendidikan, dan mengutamakan kesejahteraan para guru.
“Setiap tahap kami utamakan perbaikan kondisi, regulasi diatur bagaimana ke depan, terutana guru honor agar mendapatkan kesejahteraan. Saya dorong agar bagaimana guru honor mendapatkan gaji Rp50 sampai Rp80 ribu per jam yang sebelumnya hanya Rp30 ribu/ jam,” ujarnya.
Bupati yang lahir pada 30 Maret 1973 ini mengatakan bukan hanya sektor pendidikan saja yang jadi prioritasnya, tapi juga bidang lainnya, seperti kesehatan dengan mendorong masyarakat agar bisa mendapat BPJS kesehatan tanpa tunggu sakit.
“Program infrastruktur kami utamakan perbaikan jalan sehingga masyarakat mendapat sarana dan prasarana yang aman. Untuk pertanian dan peternakan yang menjadi basis Lamteng, kami berdayakan semua yang ada dan memanfaatkannya dalam rangka meningkatkan ekonomi,” katanya.
Selain itu, ada program Bupati Ngantor di Kampung (Bunga Kampung). Program itu mendapat atensi Pemerintah Pusat dan akan dijadikan sebagai program nasional.
“Insyaallah Kamis ini dari pusat akan datang untuk menjadikan program nasional, Bunga Kampung ini sangat berfungsi karena saya bisa komunikasi langsung dengan masyarakat. Apalagi nomor ponsel saya cuma satu yang bisa dihubungi semua masyarakat di Lampung Tengah,” ujarnya.
Dia menambahkan pihaknya juga mengedepankan digitalisasi. “Kami lakukan program mulai dari pemanfaatan desa dan sekolah. Meskipun masih ada daerah blankspot, yang jelas kami jadikan tantangan dan koordinasi agar secepatnya program digitalisasi menyentuh seluruh desa,” katanya.
Post a Comment