Lamteng- Baru Sepekan diresmikan, jembatan Way Billu di Kampung Buyur Ilir Kecamatan Lampung Tengah ambles dan retak pada Selasa, (25/10/2022). Warga Sekitar mempertanyakan kualitas proyek di bawah dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi tersebut karena dinilai tidak transparan, lantaran tidak ada plang Proyek di Lokasi kejadian. Namun penelusuran dari LPSE, Proyek Jembatan penghubung Kota Gajah – Gunungsugih itu menelan anggaran Rp 5 milyar yang dikerjakan oleh CV Bangun Karya Sakti yang beralamatkan Di Bandarlampung.
Ridho, warga setempat menuturkan, kualitas adukan semen diduga kurang bermutu dan tidak sesuai dengan standar Bestek. Selain itu juga pihak rekanan terkesan mengerjakan asal -asalan dan tidak memperhitungkan akan dampak bangunan. Pasalnya, dari pantauan di lokasi dinding penahan timbunan tanah terlalu curam sehingga pasangan Batu longsor tak mampu menahan beban. Retaknya timbunan juga menjadi perbincangan masyarakat sekitar dalam hal perencanaan yang dinilai tidak matang.
“Seharusnya mereka ( rekanan) melihat seperti apa talud yang dibangun di jalan-jalan tol, intinya kurang nya pemadatan timbunan tanah karna terlihat jelas banyak retak di pinggir jalan”, ujar Ridho.
Warga meminta Pemerintah agar lebih matang dalam perencanaan, serta jeli memilih rekanan dalam pengerjaan proyek agar menghasilkan kerjaan yang berkualitas. Masyarakat juga berharap pihak rekanan segera memperbaiki kondisi jembatan yang rusak tersebut agar tidak lebih parah dan mengancam keselamatan bagi pengguna jalan yang melintas.
Sementara, Ipin, Pengawas pengerjaan Proyek tersebut menuturkan, terjadinya lonsong diduga akibat dilintasi Mobil bermuatan melebihi tonase. Namun Ia mengaku bahwa proyek itu masih dalam masa perawatan.
Diketahui, pembangunan Proyek Jembatan Way Billeu kembali dianggarkan untuk tahap ke 2, dengan nilai Pagu Rp 1 milyar lebih yang kembali dimenangkan oleh CV Bangun Karya Sakti.
Post a Comment