Ahyudin selaku pemilik ACT pernah tertangkap memiliki afliasi dengan IHR milik Bachtiar Nasir yang juga terkait dengan lembaga donasi IHH di Turki. Salah satu media Eropa yang pernah meliput di Suriah paska kekalahan pemberontak ISIS menemukan bantuan IHR di kamp pemberontak. IHH juga dituduh menyuplai amunisi dan senjata tajam untuk pemberontak Suriah. Kala itu polisi Turki sendiri yang menggrebek markas IHH seperti diberitakan liputanislam.com
Pemerintah Suriah marah besar atas kejadian itu dan menuduh keterlibatan Turki atas penyelundupan amunisi dan senjata tajam. Anehnya presiden Erdogan bersikap keras terhadap media dan reporter yang memberitakan isu penyelundupan senjata. Erdogan menuduh media menjelek-jelekkan Turki bahkan sampai ada 2 wartawan yang dijebloskan ke penjara.
Ada banyak yayasan-yayasan dalam negeri yang jika ditelusuri masuk ke kantong para pemberontak timur tengah dan ISIS.
1. Aksi Cepat Tanggap (ACT) Diketuai oleh Ahyudin yang saat ini menjadi tujuan donasi dari Bukalapak.
Dalam situsnya, Direktur ACT, Ahyudin, memuji-muji Turki, Erdogan, dan IHH (Insan Hak ve Hurriyetleri ve Insani Yardim Vakfi/ Yayasan untuk Hak Azasi Manusia, Kebebasan dan Bantuan Kemanusiaan), sebuah LSM terbesar di Turki.
Menurut Ahyudin, “Semua yang diperlihatkan IHH, selaras dengan visi ACT. Tidak keliru kalau jika ACT merapat ke IHH dan menyerap inspirasi darinya.” ACT menyerahkan bantuan warga Indonesia untuk Suriah melalui IHH.
2. Indonesia Humanitarian Relief (IHR) Didirikan oleh Bachtiar Nasir yang berafliasi dengan IHH. Saat ini Bachtiar Nasir sedang kabur ke Arab untuk menghindari kasus pencucian uang yang sedang menyeretnya.
3. Sinergi Foundation (SF) Menurut situsnya, SF resmi didirikan pada tahun 2011 meskipun aktivitasnya sudah dimulai pada tahun 2002. Tokoh-tokoh dalam yayasan yang berkantor di Jakarta ini adalah KH. Miftah Faridl, H. Rachmat Badruddin, H. Achmad Noe’man dan H. Erie Sudewo.
Bachtiar Nasir menyebut SF serupa dengan IHR yang memiliki tujuan sumbangan ke Suriah.
Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) Sama seperti IHR yang juga didalangi oleh Bachtiar Nasir.
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, pada Mei 2015 pernah menyerahkan bantuan sebesar 20.000 USD kepada FIPS dan diterima oleh Angga Dimas dari HASI (Hilal Ahmar Society Indonesia). Sekedar info, nama Angga tercantum dalam daftar anggota Al Qaida yang dirilis PBB.
5. Sahabat Al Aqsha (SA) Sama dengan IHR dan ACT yang menjadi pengagum IHH. Bantuannya juga tidak diserahkan langsung ke masyarakat tapi melalui organisasi Jam'iyah
6. Rumah Zakat (RZ) Dari berita di situsnya, disebutkan bahwa RZ menyerahkan bantuan masyarakat Indonesia ke wilayah Reyhanli, Turki, dengan dikoordinasikan bersama IHH.
7. IHH (Insani Yardim Vakfi) Pada tanggal 3 Januari 2014, harian Turki Hurriyet melaporkan bahwa polisi Turki memergoki truk-truk bantuan atas nama IHH ternyata juga berisi amunisi dan senjata yang akan dikirim kepada pasukan-pasukan “jihad” Suriah. Truk itu bahkan didampingi oleh pejabat dari Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki. Beberapa hari sebelumnya, pemerintah Suriah secara resmi mengirim surat protes kepada PBB atas tindakan Turki yang secara sistematis menyuplai senjata kepada para militan yang ingin menggulingkan pemerintah Suriah. Menurut Dubes Suriah untuk PBB, “Mereka [para teroris] dilatih di perbatasan Turki-Suriah, dan setelah itu otoritas Turki membantu mereka untuk masuk ke wilayah Suriah.”
7. Yufid TV/Radio Rodja dan Peduli Muslim Dalam websitenya, Yufid TV menyatakan bahwa donasi dari masyarakat Indonesia diserahkan ke ‘perwakilan relawan’, yaitu Ustadz Muhammad Nurhuda (alias Abu Saad) pada Oktober 2013. Besarnya dana yang diserahkan USD 45.187. Menurut situs itu, Radio Rodja/Rodja TV dan Peduli Muslim juga menitipkan uang kepada Abu Saad, yang totalnya sekitar 4-5 miliar rupiah.
Abu Saad telah meninggal dunia pada 15 Agustus 2016. Dalam video ini ini menit ke 5:55, Abu Saad menyebut Ahrar Sham sebagai “mujahidin”. Dan pada menit ke 6:35 ia berkata, “Saya saksikan sendiri ISIS membunuh salah satu pimpinan Jabhah Nusrah di wilayah Idlib, padahal dia terkenal sebagai orang yang akhlaknya mulia…” Di sini jelas Abu Saad berafiliasi dengan kelompok bersenjata Ahrar Syam dan Jabhah Nusrah.
8. Misi Medis Suriah (MMS) Menurut situsnya, MMS didirikan oleh Fathi Yazid Attamimi. Awalnya, MMS menitipkan donasi kepada KISPA (Komite Solidaritas Indonesia Palestina) pimpinan Ust. Ferry Nur yang berangkat langsung ke Turki dan menyerahkan bantuan melalui IHH (lagi!). Kemudian, MMS mengirim dana sekitar 15 M langsung ke Suriah. Melacak sepak terjang MMS tidak sulit karena Fathi Yazid sangat aktif bermedsos. Dia secara terang-terangan menunjukkan keberpihakan kepada faksi Free Syrian Army.
9. Dana Peduli Umat Daarut Tauhid. DPU DT dipimpin oleh Ust Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Pada bulan Januari 2016, DPU DT menyerahkan bantuan masyarakat sebesar 40 juta kepada Misi Medis Suriah, sebagaimana diberitakan dalam website DT.
Dengan begitu banyaknya yayasan-yayasan yang sejatinya berafliasi dengan teroris ketimbang menyalurkan bantuan kemanusiaan itu sendiri, penulis menghimbau masyarakat agar waspada dengan segala bentuk lembaga donasi. Meski kita tak berdosa karena tak mengetahui muara sumbangan kita. Namun, kita tetap tercatat sebagai donatur bagi teroris yang menghancurkan suatu negara.
Sumber referensi
https://seword.com/politik/waspada-donasi-bertujuan-mandanai-teroris-dunia-wmPTu3sZMr
Post a Comment