Lampung Timur - Pelaku penganiayaan yang menewaskan Rudih (36), warga Dusun II, Desa Banjaragung, Kecamatan Sekampung Udik, dan Rais, kakaknya keritis, itu ternyata masih remaja. Para pelaku tersinggung karena korban yang diketahui sebagai petugas Linmas alias hansip kampung itu, mengusir mereka saat sedang duduk diatas motor warga yang parkir diacara orgen tunggal itu.
Rudih yang malam itu juga sebagai panitia seksi Parkir melihat MT duduk di atas motor tamu undangan yang sedang parkir. Rudih lalu mengingatkan MT (17), dan meminta MT bersama rekan-rekannya agar tidak duduk diatas motor warga yang diparkir itu.
Diduga tak terima, MT yang juga masih warga Sekampungudik, bersama rekan-rekannya kemudian menganiaya Rudih. Rais kaka korban yang melihat peristiwa itu kemudian mencoba menolong adiknya. Namun Rais juga ikut menjadi sasaran dan terkena bersenjata tajam.
Dalam keadaan terluka Rudih balik ke tempat resepsi pernikahan meminta pertolongan kepada Babinsa. Ketika korban ditemani Babinsa dan kakaknya, Rahayu ke lokasi kejadian, mereka malah dikeroyok orang yang jumlahnya puluhan.
Bahkan, Babinsa yang melerai sempat terkena pukulan. Lalu puluhan remaja pengeroyok itu melarikan diri. Dan Rudih langsung roboh tergeletak di halaman rumah warga, dan Rais terbaring di depan rumah orang tuanya.
Kemudian, Rudih dilarikan ke klinik mantri. Nahas, nyawanya tidak dapat tertolong karena mengalami luka tusuk di ketiak bahu kiri. Sementara Rais yang saat itu kritis dilarikan ke RS AKA Medika Bandarsribhawono karena mengalami luka bacok di punggung dan tangan.
Kerabat lainnnya, Roni dan Rahayu juga ikut luka memar.”Petugas yang melakukan penyelidikan kemudian melakukan komunikasi dengan keluarga pelaku yang teridentifikasi. Hasil salah satu pelaku MT menyerahkan diri diantar orang tuanya ke Mapolsek pada Rabu 13 Juli 2022,” kata Kapolsek Sekampungudik Iptu Eko Budiarto, Kamis 14 Juli 2022.
Eko Budiarto berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan isu isu yang tidak bertanggung jawab atas insiden itu. “Kita masih mendalami dan mengumpulkan bukti kasus pengeroyokan maut tersebut. Kami imbau warga untuk tenang. Percayakan penanganan tindak pidana ini kepada kepolisian,” kata Eko.
Sementara dihadapan polisi, MT mengakui dirinya tersinggung karena ditegur oleh korban. Padahal MT cuma duduk di sepeda motor yang terparkir. “Saya cuma duduk di jok motor yang parkir. Rame temen-temen sambil ngobrol. Kami juga nyantai saja, tiba tiba diusir,” katanya
Post a Comment