Lampung, UNDERCOVER - Polda Lampung dan Polres jajaran ungkap 234 kasus dalam Operasi Cempaka Krakatau 2021 yang dilaksanakan selama 14 hari, Selasa (24/3).
Dalam Konferensi pers tersebut Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad S.H.,M. Si., menyampaikan, sasaran operasi ini adalah penegakkan hukum terhadap segala bentuk penyakit masyarakat terutama pemberantasan kejahatan premanisme, kejahatan jalanan, perjudian, prostitusi, debt collector yang menggunakan jasa preman dan kejahatan lainnya selama 14 hari diwilayah hukum Polda Lampung dengan mengedepankan kegiatan penegakan hukum yang didukung dengan kegiatan deteksi, preventif dan kegiatan bantuan operasi dalam rangka menciptakan rasa aman serta memelihara situasi kamtibmas agar tetap kondusif.
Operasi yang dilaksanakan mulai 15-28 Febuari itu telah berhasil dilakukan oleh Polda Lampung dan Polres jajaran yang ada di setiap Kabupaten/Kota, guna meningkatkan keamanan dan kenyamanan di masyarakat.
Dalam operasi tersebut dari 234 kasus tersebut terbagi menjadi beberapa bagian Target Operasi (TO) yang berhasil di ungkap yaitu ;
-TO orang sebanyak 71 orang
-TO tempat sebanyak 118 tempat
-TO barang sebanyak 35 barang
-TO perkara sebanyak 10 perkara
Dari hasi operasi tersebut di temukan barang bukti berupa ;
-Uang tunai Rp.29.253.500
-3.289 botol miras
-3.620 liter tuwak
-38 bilah Sajam
-20 pucuk senjata api (senpi)
-49 butir amunisi
-67 unit R2
-3 unit R4
-91 unit handphone
Operasi tersebut sebagai tindakan penegakan hukum untuk penyakit masyarakat seperti premanisme, kejahatan jalanan, perjudian, prostitusi dan debt kolektor yang menggunakan jasa preman.
"Melihat kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan memang itu benar. Tetapi untuk sekarang ini kebutuhan pokok yang utama adalah keamanan" terang AKBP Hardian selaku Wadir Reskrimum Polda Lampung.
Hardian mengatakan keamanan itu dimulai dari diri sendiri setelah itu, baru ke orang lain atau masyarakat. Untuk menciptakan rasa aman di masyarakat, oleh karena itu Polri membutuhkan kerjasama, sinergitas dan bantuan dari pihak-pihak lain untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat.
"Keamanan atau aman masih satu akar kata dengan iman, makanya orang yang menciptakan rasa aman adalah orang yang beriman" tambahnya.(Aldosanjaya)
Post a Comment