KRUI, UNDERCOVER - Meski ekpor benih bening lobster (BBL) masih dilarang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), penyelundupannya tetap marak dari Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Bahkan kini, penyelundupannya disatukan dari kiriman BBL ilegal asal Jawa. Selama ini, jalur favorit penyelundupan BBL asal Pesisir Barat adalah lewat Jakarta, melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
dalam sepekan terakhir, pengiriman BBL ilegal itu melalui jalur Jambi untuk diteruskan ke Singapura dengan tujuan akhir Vietnam. Sejumlah pembina dan nelayan yang ditemui menyebutkan pengiriman baby lobster dari Pesisir Barat menuju Jambi, biasanya setelah pengumpulan dari pagi hingga malam. "Dari nelayan dan pengempul kecil dikumpulkan di satu tempat dan langsung dibrangkatkan ke Jambi," kata seorang nelayan, Kamis (4/3/2021).
Informasi yang dihimpun UNDERCOVER, menyebutkan pengiriman berkisar 30 ribu-100 ribu BBL. "Biasanya digabung barang dari Jawa hingga mencapai 150 ribu-200 ribu BBL per hari. Setelah kumpul di Pesisir Barat baru jalan ke Jambi sekitar pukul 12.00 malam ke atas," ujar sumber tersebut.
Dikutip dari laman website KKP, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono bersama Kepala Staf TNI Angkatan Laut terkait keprihatinan masih ditemukannya penyelundupan BBL. Sehingga, Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) menyatakan perang dengan praktek ilegal tersebut.
Antam menerangkan, antara Menteri Trenggono dan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono sepakat bersinergi memberantas penyelundupan BBL melalui jalur laut. "Kami telah menerima arahan. Intinya kami akan tindak tegas penyelundup BBL ini, tanpa kompromi," ujar Antam dalam keterangan resmi yang dikeluarkan KKP di Jakarta, Sabtu (27/2/2021).
Dia mengakui, penyelundupan melalui jalur laut termasuk yang sulit diungkap sehingga sinergi TNI AL diyakini membuat pengawasan semakin kuat. Antam memastikan, tim patroli siap menindak tegas penyelundup benur.
"Jadi yang paling licin ini penyelundupan melalui laut, untuk mengangkut BBLnya diselundupkan melalui Singapura. Kami akan kejar dan tangkap. Kalau melawan akan kami laksanakan tindakan tegas terukur. Bila terpaksa akan kami lumpuhkan," tegas Antam.
Di sisi lain, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP-KKP, Pung Nugroho Saksono, menyatakan siap melaksanakan arahan Menteri Trenggono. Sejalan dengan itu, pengawasan oleh tim patroli PSDKP juga akan digencarkan.
"Kami telah teruskan arahan pimpinan kepada seluruh armada Kapal Pengawas Perikanan. Bersama TNI AL dan aparat terkait lainnya kami akan melaksanakan tindakan tegas dan terukur termasuk salah satunya melumpuhkan di tempat bagi penyelundup melalui jalur laut," kata Ipunk.
Selain TNI AL, sinergi juga terjalin bersama Polri. Terbaru, operasi gabungan PSDKP dan Polri di Pandeglang, Banten, berhasil menangkap pengepul yang ditengarai salah satu jaringan penyelundupan benur. Sebanyak 4.153 ekor benur yang akan diselundupkan diamankan aparat gabungan. (Red)
Post a Comment