Jakarta - Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) berpaling dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan memilih mendukung Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024. Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai ada beberapa faktor dalam keputusan GP Mania mendukung Prabowo.
"Mengapa kemudian menjatuhkan pilihan terhadap Prabowo Subianto? Sangat mungkin juga pembubaran dari Relawan Ganjar Pranowo Mania merupakan cerminan sikap politik dari Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden mendatang," kata Bawono Kumoro kepada wartawan dalam keterangannya, Kamis (16/2/2023).
Bawono mengatakan GP Mania lahir dari Jokowi Mania atau JoMan yang pada Pilpres 2014 dan 2019 mendukung Jokowi sebagai calon presiden. Karena itulah, menurut Bawono, segala tindakan yang akan dilakukan relawan sudah pasti akan dikomunikasikan terlebih dahulu ke Presiden Jokowi.
"Sebagai salah satu relawan utama Joko Widodo dalam dua pemilihan presiden terdahulu tentu saja tidak mungkin apa disampaikan oleh GP Mania tersebut tanpa terlebih dahulu dikomunikasikan dengan Presiden Joko Widodo," kata Bawono.
Bawono menilai pilihan JoMan mengendorse Prabowo Subianto sebagai calon presiden merupakan pilihan politik rasional. Selain iut, dia menyebut jika Jokowi memberikan endorse kepada Prabowo, itu juga hal yang amat wajar.
"Pilihan memberikan endorse kepada Prabowo Subianto sebagai presiden mendatang merupakan pilihan politik rasional bagi Presiden Joko Widodo," kata Bawono.
"Meskipun pernah menjadi rival pada dua pemilihan presiden terdahulu, tapi Prabowo telah membuktikan kinerja dan dedikasi tinggi selama menjadi menteri pertahanan di dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin," imbuhnya.
Kemudian bila dilihat dari hasil survei Indikator, tercatat nama Prabowo selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden. Tak hanya itu, kata Bawono, elektabilitas Prabowo juga meroket.
"Kemudian selain itu menurut hasil survei Indikator sepanjang tahun lalu dan juga tahun ini nama Prabowo Subianto selalu masuk dalam tiga besar bakal calon presiden dengan elektabilitas dua digit tinggi selain juga Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo," kata Bawono.
Bawono kemudian mengungkit dinamika di internal PDIP yang tak kunjung menunjukkan tanda-tanda untuk mengusung Ganjar maju sebagai calon presiden.
"Kecil peluang bagi Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk dicalonkan oleh PDI Perjuangan melihat realitas politik di internal PDI Perjuangan di mana dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024 dari Ketua Umum PDI Perjuangan tidak juga menunjukkan tanda-tanda positif," ujar Bawono.
Pembubaran GP Mania ini dinilai Bawono sebagai sinyal melemahnya peluang Ganjar Pranowo maju di kontestasi presiden 2024.
"Bukan tidak mungkin pembubaran ini mencerminkan kian kecil peluang bagi Ganjar Pranowo untuk maju di kontestasi pemilihan presiden 2024," kata Bawono.
Untuk diketahui, Relawan JoMan menyatakan mendukung Prabowo untuk maju sebagai capres di Pemilu 2024. Dukungan ini dinyatakan beberapa saat setelah Relawan JoMan membubarkan Ganjar Pranowo (GP) Mania.
"DPP Jokowi Mania (JoMan) memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024/2029," kata Sekjen Relawan JoMan Akhmad Gojali dalam konferensi pers di DPP JoMan, Jakarta Selatan, Rabu (15/2).
Selain relawan JoMan, Abu Janda yang dikenal sebagai salah satu pendukung Presiden Jokowi juga menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024.
Post a Comment